MP3I Gelar Workshop di Bogor

Bogor – Di era sekarang ini, teknologi digital sudah menjadi bagian dalam melaksanakan rutinitas sehari-hari, dari cara berkomunikasi, interaksi melalui jejaring sosial, transaksi pembayaran hingga belanja kebutuhan sehari-hari.

Pesatnya teknologi ini telah mengubah cara masyarakat beraktivitas dan bekerja. Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kebutuhan masyarakat semakin mempertegas wawasan terhadap teknologi.

Demikian dikatakan Pembina MP3I (Masyarakat Pemerhati dan Peduli Pendidikan Indonesia), Eman Sutriadi saat membuka workshop peningkatan kompetensi, profesionalitas pendidik melalui program literasi digital, bertajuk “Bergerak dari hati, pulihkan pendidikan” di Puncak, Cisarua – Bogor, Sabtu-Minggu (4 – 5 Desember 2021).

Bahkan tandasnya, dari data yang dirilis oleh layanan manajemen konten HootSuite, dan agensi pemasaran media sosial We Are Social dalam laporan bertajuk “Digital 2021” disebutkan bahwa pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 sudah mencapai 202,6 juta jiwa. “Sebagian besar pengguna aktif didominasi oleh generasi milenial atau generasi digital native yakni kalangan muda yang banyak melakukan aktivitas melalui internet. Generasi milenial inilah yang dapat membangun ekonomi melalui dunia digital pada masa yang akan datang,” paparnya.

Untuk itu lanjutnya, salah satu cara mendukung terwujudnya transformasi digital adalah menciptakan masyarakat digital. Sebab masyarakatlah yang memegang peranan penting di dalamnya.

Lebih jauh Eman menjelaskan, literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses, memahami, membuat, mengomunikasikan, dan mengevaluasi informasi melalui teknologi digital yang bisa diterapkan dalam kehidupan ekonomi dan sosial.

“Ini tentunya menjadi tugas kita bersama serta dukungan seluruh masyarakat agar kita semua bisa mengoptimalkan kebermanfaatan internet untuk menciptakan lebih banyak konten positif dan kreatif, bahkan meningkatkan kelas UMKM,” paparnya. “Ini yang melatari MP3I menggelar workshop peningkatan kompetensi profesionalitas pendidik melalui program literasi digital yang diikuti oleh praktisi dan tenaga pendidik. Karena masih pandemi, maka peserta kita batasi hanya 87 Orang, berasal dari Jakarta, Bekasi, Depok, Bogor dan Tangerang,” jelasnya.

Peluncuran program literasi digital ini, kanjut Eman, bertujuan untuk mendorong dan membantu pendidik dan mereka yang peduli pada pendidikan agar semakin bertalenta dalam menghadapi perubahan teknologi pada masa yang akan datang, sehingga bisa semakin cakap dan tanggap menggunakan teknologi digital.

“Selama dua hari para peserta kami berikan materi tentang Digital Skills, Digital Safety, Digital Ethics, dan Digital Culture, serta tiga kerangka dalam menyusun program untuk tiga komponen masyarakat, yaitu, Digital Society, Digital Economy, dan Digital Government. (gus)

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *