BOGORONLINE.com – Berita pilu hadir di kampung ciletuh hilir desa Watesjaya Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor. Pasalnya mulai dari bapak-bapak, ibu-ibu sampai anak-anak sekolah memprotes akibat adanya akses jalan yang tertutup air. Hal itu disebabkan adanya dugaan pembangunan proyek dari Perusahaan Swasta terkemuka.
Air bercampur lumpur telah menutup akses jalan satu-satunya yang hanya dapat dilalui oleh warga ciletuh hilir. Mulai bapak-bapak yang bekerja, ibu-ibu yang ke pasar sampai kepada anak-anak yang hendak bersekolah.
Ketua Tim Kuasa Hukum warga dari Kantor hukum Sembilan Bintang & Partners, Anggi Ismail Triana meninjau langsung lokasi yang terdampak pembngunan proyek oleh perusahaan swasta tersebut di kp ciletuh hilir.
“Peninjauan ini dikarenakan banyak laporan dari masyarakat ciletuh hilir sebagai Klien sah yang terkendala dalam diakibatkan akses jalan satu-satunya untuk melangsungkan kehidupan sehari-hari terputus, warga harus berjuang memutar lebih jauh, sehingga harus menempuh waktu tambahan 30 menit dari jarak tempuh yang seharusnya bisa ditempuh 10 menit,” ungkap Anggi melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi, Jum’at (14/10/2022).
Selaku Ketua Tim kuasa hukum masyarakat ciletuh hilir, Anggi menyampaikan, Warga Kampung Ciletuh Hilir merasa sulit dalam beraktivitas sehari-hari mulai dari ibu-ibu, anak sekolah, dan bapak-bapak yang berangkat untuk mencari nafkah. Lagi-lagi perusahaan ini berulah dari waktu ke waktu nya, heran saya.
“Manajemen pembangunannya sangat kacau sekali, mereka enggan belajar dari peristiwa dimasa lalu. Ditambah muspika cigombong seperti kades, kecamatan, koramil sampai polsek seolah cuek terhadap penderitaan masyarakatnya. Padahal itu jalan disinyalir punya aset desa watesjaya kecamatan cigombong Kabupaten Bogor. Harusnya mereka cepat tanggap dan menyikapi dengan tegas dan serius terhadap musibah yang dialami oleh warganya. Saya akan layangkan somasi kepada perusahaan itu, karena ketidakbecusan manajemen berdampak kepada nasib klien kami,” tegasnya.
Ketua RW 06 Desa Watesjaya Kecamatan Cigombong Bogor, Firman menambahkan, sampai saat ini belum ada perbaikan yang diharapkan oleh masyarakat dan permintaan masyarakat yang saat ini menginginkan pembangunan akses jalan yang layak sehingga masyarakatnya bisa hidup seperti masyarakat yang pada umumnya belum sama sekali direspon oleh pihak PT dan muspika.
“Saya dan warga sangat-sangat terganggu oleh adanya kerusakan yang parah pada akses jalan satu-satunya yang dapat kami lalui. Warga mengadu ke saya ramai-ramai dan saya lanjutkan kembali aduan warga ke desa, akan tetapi pihak desa terkesan tidak merespon aduan dari warga. Berangkat dari kebingungan tersebut, saya langsung menghubungi kuasa hukum warga untuk bisa membantu permasalahan yang kami alami sekarang. Alhamdulillah bang anggi dan tim langsung bergerak cepat turun ke lapangan untuk membantu kami,” Firman menutup. (*)





