BOGORONLINE.com – Anggota DPRD Kota Bogor Devie Prihartini Sultani meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melakukan langkah pencegahan untuk mengurangi risiko bencana terutama di musim penghujan dengan intensitas tinggi seperti saat ini.
Wanita yang akrab disapa DPS itu menyampaikan pembangunan turap atau tembok penahan tanah (TPT) menjadi prioritas Pemkot Bogor di pemukiman penduduk terlebih di wilayah dengan kontur tanah berundak-undak.
“Jadi tidak hanya ada bencana baru dipikirkan, baru pakai biaya tidak terduga (BTT), itu harus menjadi rancangan yang matang pada saat mempersiapkan anggaran-anggaran program kerja. Saya sudah meminta kepada pemkot harus selalu melakukan pencegahan jangan melaksanakan itu setelah ada akibat,” ucap DPS usai meninjau lokasi longsor tanah di Kampung Wargamulya, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Bogor Timur, Senin (10/10/2022).
Dengan demikian, kata DPS, hal ini menjadi perhatian bersama antara DPRD dan Pemkot Bogor untuk bersama-sama melakukan perbaikan-perbaikan untuk mencegah adanya korban bencana berikutnya.
Selain meninjau lokasi longsor tanah, kedatangan politisi NasDem bersama jajaran DCP NasDem Kecamatan Bogor Timur ini memberi bantuan kepada korban dan warga terdampak bencana di tempat pengungsian.
“Saat ini kita bantu kebutuhan pangannya agar tetap tersedia. Jangan sampai mereka tidak bisa makan, kedepan baru kita lihat apa yang bisa kita bantu, besok juga ada kerja bakti, saya minta tim kita bantu untuk bantu mereka,” kata DPS.
Ia juga mengapresiasi warga sekitar yang membangun dapur umum untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak bencana. “Saya salut artinya gotong royong dan kepedulian terhadap tetangga itu masih tinggi,” ujarnya.
DPS mengatakan, untuk kedua korban luka dalam kejadian itu sudah dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pengobatan medis.
“Menurut informasi dari BPBD korban sudah dibawa ke RS, memang ini harus menjadi tanggug jawab Pemkot Bogor, jangan sampai mereka (korban) harus dipusingkan pembayaran rumah sakit.”
Diberitakan, bencana longsor tanah yang terjadi pada Minggu (9/10) sore menyebabkan dua rumah dalam kondisi rusak berat dan empat rumah terancam jika terjadi longsor susulan.
Tercatat, ada delapan Kepala Keluarga yang terdampak dan dua orang pasangan suami-istri, Subur Rahayu (53) dan Watiah (40) mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan material tembok kamar dan tanah. (Hrs)