BOGORONLINE.com – Untuk melestarikan kaulinan (bahasa Indonesia: permainan) tradisional Sunda, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor menggelar Lomba Kemasan Kaulinan Urang Lembur di Alun-alun Kota Bogor.
Ada lima kaulinan yang diperlombakan, di antaranya adalah Egrang, Bakiak, Tarik Upih dan Babalonan. Perlombaan diikuti puluhan siswa-siswi dari 15 SMP se-Kota Bogor ini dibuka oleh Wali Kota Bogor Bima Arya.
Kepala Disparbud Kota Bogor, Atep Budiman mengemukakan, lomba kaulinan ini sudah menjadi agenda tahunan, namun sempat vakum pada masa pandemi Covid-19 dan baru kembali digelar di tahun 2022.
Kegiatan ini, kata Atep, targetnya tidak hanya sebatas rutinitas tahunan saja, lantaran esensi dari kegiatan yang dilaksanakan untuk melestarikan, termasuk juga harus memberikan animo tambahan buat anak-anak sekolah.
Kedepan, pihak Disparbud bersama Dinas Pendidikan (Disdik) serta Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) akan duduk bareng untuk melakukan evaluasi. Sebab, banyak strategi yang bisa disinergikan terkait kaulinan Sunda.
“Bisa juga dimasukkan ke O2SN. Ini kan cabang olahraga semua dan sebetulnya kaulinan ini juga olahraga, olahraga rekreasi. Ada komitenya juga di bawah Dispora,” paparnya.
Kaulinan Sunda ini, sambung Atep, mempunyai filosofi yang mendalam. Pihaknya pun ingin terus kaulinan Sunda kembali ada di tengah-tengah masyarakat untuk sama-sama mengembangkan, menjaga, merawat dan melestarikan kaulinan Sunda sehingga bisa terus eksis.
Dalam lomba ini, para pemenang akan mendapatkan sertifikat untuk jalur prestasi (Japres).
“Sertifikatnya bisa untuk Japres dan hadiah uangnya untuk juara 1 Rp10 juta, juara 2 Rp7,5 juta dan juara 3 Rp5 juta bisa untuk membeli alat-alat kaulinan di sekolah,” tandasnya. (Hrs)