BOGORONLINE.com, CILEUNGSI – Kemacetan Ruas Jalan Transyogi pada titik Perempatan Gandoang, Desa Gandoang, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor menjadi langganan setiap hari. Selama ini, kemacetan sekitar radius 3 kilometer dari arah Jonggol dan sebaliknya dari arah Cileungsi, dikeluhkan pengguna jalan.
Terjadinya macet di lokasi tersebut, selain karena pasar tradisional, juga ada drainase yang tidak terurus. Akibatnya, jalan rusak dan menyempit, sehingga macet pada waktu-waktu tertentu tidak terhindarkan.
Namun, kemacetan yang selama ini menjadi keluhan pengguna jalan, secara perlahan teratasi. Mencairnya kemacetan karena ada perbaikan drainase. Anggota Legislatif (Aleg) dari wilayah itu, Beben Suhendar terpanggil.
“Kondisi jalan yang semakin parah, harus ada solusi. Saya mencoba menghubungi beberapa pengusaha property. Respon dari mereka sangat mendukung. Sepakat menggunakan anggaran dari Corporate Social Responsibility (CSR),” kata Beben Suhendar kemarin di Cileungsi.
Lanjut Politisi Gerindra yang juga mantan Camat Cileungsi, setiap hari melintas wilayah itu, terpanggil juga mengambil inisiatif. Pasalnya, sebagai pengguna jalan sekaligus pembawa aspirasi masyarakat, setiap hari terjebak macet jika masuk wilayah Gandoang, sehingga harus ada solusi.
Karena jalan itu milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat, harus berkoordinasi dengan unsur terkait. Diantaranya, UPTD Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jabar Wilayah 1 Cianjur, Dinas PUPR Kabupaten Bogor, Pemerintah Kecamatan Cileungsi dan Pemerintah Desa Gandoang.
“Setelah saya hubungi pemerintah setempat dan pengusaha, semua sepakat melakukan penanganan. Masih dalam tahap awal, memperbaiki drainase,” lanjut Beben Suhendar
Dalam kondisi mendesak tambah dia, tidak perlu menunggu anggaran turun. Kalau bisa dilakukan dengan koordinasi unsur-unsur terkait, pemerintah setempat, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Langkah seperti itu, dirinya yakin semua berjalan sesuai rencana, hasilnya kemacetan mulai berkurang. Selanjutnya, dilakukan penanganan intensif, membebaskan lahan milik warga. Tentu dengan pendekatan persuasif.
Satu hal yang perlu diketahui masyarakat, pekerjaan ini tidak menggunakan anggaran negara. Semua bersumber dari CSR pengembang. Langkah itu digarap Beben sejak tahun lalu, melakukan pendekatan pihak Citra Indah.
“Akan kita lakukan pelebaran drainase supaya berfungsi normal. Program ini, tidak menggunakan anggaran dari pemerintah, murni dari swasta menggunakan CSR pengembang,” tandasnya. (Soeft/Men)





