Hardiknas 2024, Great Edunesia Munculkan Gagasan Baru Transformasi Pendidikan

BOGORONLINE.com – Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional 2024, Great Edunesia menginisiasi forum diskusi untuk memunculkan gagasan-gagasan baru transformasi pendidikan untuk menjawab tantangan di era Indonesia Emas.

Forum bertajuk Hardiknas Eduaction Forum 2024 bersama Great Edunesia dengan tema “Merdeka Belajar dan Jalan Terjal Transformasi Pendidikan Kita” ini digelar di Kampus STIM Budi Bakti, Jalan Raya Parung KM 42, Desa Jampang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.

Seperti formatnya, forum diskusi dalam acara tersebut digelar forum-forum curah gagasan yang berlangsung dari pagi hingga siang hari.

Pada sesi pagi digelar Gelar Wicara Pendidikan Nasional yang dibuka oleh Ahmad Juwaini, selaku Ketua Dewan Pengurus Dompet Dhuafa.

Hadir sederet pembicara nasional pada sesi gelar wicara tersebut, yaitu, drh. Adian Husaini, M.Si., Ph.D. (akademisi), Dr. Zaim Ukhrowi (tokoh pendidikan), Rina Fatimah (Rektor STIM Budi Bakti), Imam Zanatul Haeri (P2G), dan Mulyadi Saputra (Direktur Great Edunesia).

Selanjutnya, pada sesi siang digelar Ruang-ruang Gagasan. Ruang Gagasan 1 mengusung tema diskusi “Kampus Masa Depan, Pemuda Produktif, dan Revolusi Keterampilan Baru”. Sementara Ruang Gagasan 2 membahas tema diskusi “Reorientasi Sekolah untuk Generasi Emas”.

CEO Great Edunesia, Asep Hendriana mengatakan, forum diskusi ini menjadi rangkaian agenda besar dari Great Edunesia dalam rangka menyusun rencana strategis (Renstra) selama 15 tahun ke depan.

Sehingga selain memperingati Hardiknas 2024, momentum ini juga dijadikan Great Edunesia sebagai ajang ‘membeli’ ide dari berbagai stakeholder terkait dengan isu-isu pendidikan di Indonesia.

Sebab, menurutnya, PR pendidikan di Indonesia ke depan itu cukup banyak. Oleh karenanya, sambungnya, gagasan-gagasan baru yang muncul dalam forum diskusi ini akan menjadi bahan renstra Great Edunesia.

“Mudah-mudahan dari forum hari ini kami bisa mendapatkan input, saran, masukan untuk melengkapi renstra kami selama 15 tahun ke depan, yang akan dipecah selama tiga tahun, tiga tahun,” ujarnya.

Termasuk, kata Asep, Great Edunesia sebagai mitra pengelola program Dompet Dhuafa dalam bidang pendidikan yang sekarang memasuki dekade ketiga, ditambah era disrupsi dan lainnya.

“Dan fenomena yang kami lihat di luar sangat memprihatinkan terkait dengan pendidikan baik guru, peserta didik dan lain-lain itu menjadi sebuah tantangan buat kami Great Edunesia mitra pelaksanaan program Dompet Dhuafa yang diamanahkan ke depan,” tandasnya.

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *