BOGORONLINE.com – LSPR Institute of Communication and Business memperkenalkan Batik Kampung Cibuluh dari Bogor, Jawa Barat, dalam sebuah acara budaya di Perth, Australia, Selasa (9/4/2025). Kolaborasi ini dilakukan bersama Edith Cowan University dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Australia sebagai bagian dari upaya memperluas promosi warisan budaya Indonesia sekaligus menjajaki peluang ekspor batik ke pasar internasional.
Batik dari Kampung Cibuluh, yang terletak di kawasan Cibinong, dikenal karena kekayaan motif dan kualitas produknya. Delapan kelompok pengrajin seperti Batik Melinda, Batik Gaziseri, dan Batik Cherry memproduksi berbagai jenis batik menggunakan teknik cap dan tulis, dengan bahan katun, rayon, hingga kain Dolby.
CEO dan Pendiri LSPR, Dr. (H.C) Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, FIPR, APR, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi nyata dari peran mahasiswa dalam pengembangan komunitas melalui pendekatan kewirausahaan dan pelestarian budaya.
“Kami ingin mahasiswa terlibat langsung dalam mengenalkan batik Indonesia ke dunia. Lewat proyek ini, mereka belajar sekaligus berkontribusi untuk memberdayakan pengrajin lokal,” ungkap Prita dalam pernyataan resminya di Perth, Kamis (10/4/2025).
Sebagai bagian dari acara, mahasiswa LSPR menampilkan koleksi batik dari merek kolaboratif Bulora—gabungan kata “Cibuluh” dan “flora”—yang mengangkat tema keindahan alam dalam desain batik. Produk-produk Bulora diarahkan pada segmen ekowisata dan gaya hidup berkelanjutan, sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dan SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab).
Acara utama berlangsung di kampus University of Western Australia, menampilkan berbagai aktivitas interaktif seperti pameran batik, pertunjukan musik tradisional, area foto dengan aksesori batik, serta QR code yang menceritakan kisah di balik setiap motif batik. Acara juga disiarkan langsung melalui media sosial untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Kampung Batik Cibuluh kini diharapkan dapat menjadi salah satu sentra batik yang dikenal di pasar Australia. Melalui kolaborasi ini, mahasiswa LSPR juga mengedukasi masyarakat internasional tentang pentingnya memilih produk yang ramah lingkungan dan mendukung industri kreatif lokal.
LSPR berkomitmen untuk terus mendorong kolaborasi global dan pengalaman belajar praktis bagi mahasiswa, sejalan dengan visinya sebagai institusi pendidikan tinggi berbasis komunikasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan pelestarian budaya Indonesia.





