PCNU Kabupaten Bogor Gelar Konfercab XII, Tekankan Kemandirian dan Penguatan Kaderisasi

BOGORONLINE.com – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bogor menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) XII di Hotel Bigland Sentul, Sabtu, 26 April 2025. Mengusung tema “Meningkatkan Kemandirian Jam’iyyah Menuju Kabupaten Bogor Istimewa dan Maslahat,” forum ini menjadi ajang konsolidasi sekaligus penyusunan arah gerak organisasi ke depan.

Konfercab dibuka oleh Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftah Faqih. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya menjaga kesetiaan terhadap garis kebijakan organisasi yang telah ditetapkan PBNU, dari tingkat wilayah hingga cabang.

“Silakan membangun personal branding, tapi jangan lupa, kita semua bernaung dalam satu institusi besar,” pesan KH Miftah.

Ia juga menaruh harapan besar agar Kabupaten Bogor mampu menjadi benteng spiritual bagi Jakarta, mengingat makin sulitnya penyelenggaraan kegiatan dzikir dan tahlil di ibu kota.

“Saya berharap Bogor menjadi benteng yang menopang kawasan Jakarta. Karena di sana, dzikir dan tahlil sudah sulit digelar. NU harus tetap menjadi ummul kitab; kalau prinsip ini hilang, NU hanya akan tinggal nama,” tegasnya.

Senada dengan itu, Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, KH Juhadi Muhammad, menegaskan pentingnya kesiapan total bagi para pengurus di semua level.

“Menjadi pengurus NU hari ini tidak bisa lagi sekadar numpang nama. Harus siap tenaga, waktu, dan pikiran,” katanya.

KH Juhadi juga mendorong PCNU Kabupaten Bogor untuk memperkuat kaderisasi melalui Pendidikan Dasar dan Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU).

“Di Jawa Barat, sudah ada sekitar 90 angkatan PD-PKPNU dengan hampir 14 ribu kader. Untuk kepengurusan yang baru nanti, maksimalkan program ini. Tanpa kaderisasi, NU akan rapuh,” ujarnya.

Konfercab XII PCNU Kabupaten Bogor ini mengagendakan penyampaian laporan pertanggungjawaban (LPJ) pengurus masa khidmat 2020–2025, rapat pleno keorganisasian, pembahasan program kerja (batshul masail), serta pemilihan Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziyah untuk periode 2025–2030.

 

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *