BOGORONLINE.com – Air kelapa dikenal sebagai minuman alami yang menyegarkan dan kaya manfaat. Namun, konsumsi air kelapa setiap hari perlu disesuaikan dengan kondisi tubuh agar tidak menimbulkan risiko kesehatan. Hal ini disampaikan oleh Dosen Departemen Gizi Masyarakat IPB University, Dr dr Karina Rahmadia Ekawidyani, saat menjelaskan kandungan gizi dan potensi dampak konsumsi air kelapa secara berlebihan.
Menurut Dr Karina, air kelapa muda segar mengandung berbagai zat gizi yang bermanfaat bagi tubuh. Berdasarkan data Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI), dalam setiap 100 gram air kelapa terkandung energi 17 kkal, protein 0,2 gram, lemak 0,1 gram, karbohidrat 3,8 gram, air 95,5 gram, serta sejumlah vitamin dan mineral seperti vitamin C, kalium, kalsium, fosfor, dan zat besi.
“Air kelapa sangat baik untuk menjaga hidrasi tubuh karena kandungan airnya mencapai lebih dari 95 persen,” jelas Dr Karina, Jumat (18/7). Ia menambahkan, air kelapa bisa menjadi pilihan pengganti cairan tubuh yang hilang akibat dehidrasi, terutama pada kondisi seperti diare dan muntah.
Dr Karina memaparkan, air kelapa bersifat diuretik alami yang membantu meningkatkan produksi urine dan mencegah pembentukan batu ginjal. Kandungan vitamin C juga berfungsi sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas dan memperkuat sistem imun.
Selain itu, tingginya kandungan kalium dalam air kelapa dapat membantu menurunkan tekanan darah dengan cara menyeimbangkan efek natrium, merelaksasi pembuluh darah, serta mengatur detak dan pompa jantung.
Namun, meski ada studi yang menunjukkan penurunan tekanan darah sistolik sebesar 3,24 persen setelah konsumsi air kelapa selama lima hari, Dr Karina menegaskan bahwa dampaknya belum signifikan secara klinis.
“Untuk penderita hipertensi, tetap disarankan menjalani pola makan sehat seperti diet DASH dan rutin berolahraga, serta berkonsultasi dengan dokter,” ujarnya.
Dr Karina mengingatkan bahwa meski alami, konsumsi air kelapa berlebihan bisa berdampak negatif. Kandungan kalium yang tinggi berisiko menyebabkan hiperkalemia atau kelebihan kalium dalam darah, terutama bagi penderita gangguan fungsi ginjal. Kondisi ini dapat mengganggu irama jantung.
Dalam satu gelas air kelapa (250 ml), terkandung sekitar 10 gram gula alami. Bila dikonsumsi secara berlebihan, dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes mellitus.
“Oleh karena itu, sebaiknya batasi konsumsi maksimal satu gelas per hari dan hindari tambahan gula atau pemanis buatan,” kata Dr Karina.
Air kelapa dapat dikonsumsi kapan saja, tetapi Dr Karina menyarankan waktu terbaik untuk mengonsumsinya adalah setelah berolahraga.
“Ini akan membantu mengganti cairan dan elektrolit tubuh yang hilang saat aktivitas fisik,” jelasnya.
Dr Karina berharap masyarakat tetap bijak dalam mengonsumsi air kelapa agar manfaat kesehatannya bisa dirasakan secara optimal tanpa menimbulkan efek samping.





