BOGORONLINE.com, TANJUNGSARI – Budidaya Puyuh Petelur oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Antajaya, Sinar Taruna Mandiri di Kampung Pasir Kalong, Desa Antajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, siap menguasai pasar lokal. Itu setelah penggunaan kandang diresmikan Direktur Investasi Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Aditya Hendra Krisna, Senin (8/9).
Ketua Bumdes Sinar Taruna Mandiri Firman mengatakan, usaha yang dikelolanya adalah Budidaya Puyuh Petelur dengan metode pembuatan rumah puyuh sistem close house.
“Kami menggunakan cooling pad 4 blower pendingin ruangan yang dapat memberi kenyamanan puyuh untuk menambah produksi. Terlihat, produksi sementara dengan 5.000 ekor sudah membawa keuntungan. Walau baru berjalan 3 bulan, namun telah menghasilkan 40kg/hari,” kata Firman.
Target pengembangan 10.500 menjadi 15.500 ekor, akan menghasilkan 800 kg/hari untuk menyesuaikan kebutuhan pasar lokal. Biaya operasional Pakan/ekor 23 gram, dengan harga pakan per kilogram Rp.6800,-.
Kendala yang dihadapi, limbah kotoran belum bisa diolah, tetapi telah melakukan upaya untuk dijadikan bahan pupuk lahan sekitar kandang.
“Sudah ada upaya penanganan limbah yang telah kami lakukan. Menjadikan pupuk kandang untuk kebutuhan tanaman sekitar,” kata Firman.
Dikatakan juga, produksi telur sampai sekarang sudah masuk pasar lokal, Tanjungsari dan Cariu. Sehingga kedepan, akan lebih dikenal lagi karena hasil lebih banyak dan usaha yang dikelolanya menjadi Ikon Tanjungsari.
“Harapan kedepan, budidaya telur puyuh yang kami kembangkan ini, menjadi Ikon desa. Sekaligus dapat diketahui orang luar bahwa di desa antajaya ada telur puyuh,” tutup Firman.
(Soeft)