BOGORONLINE.com – Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor menggelar sosialisasi tentang pentingnya kualitas air dalam mendukung program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dilaksanakan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Bogor. Kegiatan ini berlangsung di Mirah Hotel, Kecamatan Bogor Tengah, pada Senin (6/10/2025).
Sosialisasi tersebut bertujuan memastikan air yang digunakan oleh SPPG memenuhi standar kualitas sesuai ketentuan, guna menunjang tumbuh kembang anak dan mewujudkan generasi cerdas menuju Indonesia Emas 2045.
Acara dibuka oleh Pasi Intel Kodim 0606/Kota Bogor, Mayor Inf. Aris N.L, dan dihadiri jajaran Direksi Perumda Tirta Pakuan, Kepala Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) MBG Bogor Haidir, serta Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bogor, Bai Kusnadi.
Direktur Umum Perumda Tirta Pakuan, Rivelino Rizky, menegaskan komitmennya untuk membantu menjaga kualitas air yang dipakai SPPG melalui pengecekan dan monitoring secara berkala.
“Kami ingin berbagi tanggung jawab untuk memastikan air yang digunakan SPPG berkualitas. Beberapa daerah lain mengalami masalah terkait air, dan kami berharap itu tidak terjadi di Kota Bogor,” ungkap Rivelino.
Ia juga menyebutkan, saat ini mayoritas dari 35 titik SPPG di Kota Bogor sudah menggunakan air dari Tirta Pakuan, meski masih ada empat titik yang belum beralih.
Dalam program pemasangan sambungan baru, Rivelino menjelaskan adanya diskon tarif golongan niaga 1, khusus untuk kebutuhan SPPG. Tarif yang sebelumnya mencapai Rp2–3,7 juta kini diturunkan menjadi Rp1.353.000.
“Kegiatan ini juga bagian dari kolaborasi. Kami ingin memberikan air berkualitas demi mendukung generasi cerdas menuju Indonesia Emas,” ujarnya.
Standar kualitas air yang dipersyaratkan, menurut Rivelino, mengacu pada Permenkes, di mana pH air harus berada di kisaran 6,5–8,5 dan tingkat kekeruhan (NTU) di bawah 5, bahkan idealnya di bawah 3 NTU.
“Dengan standar itu, air dari Tirta Pakuan sudah memenuhi kriteria Permenkes. Karena itu, kami juga akan memperluas sosialisasi kepada seluruh mitra pelaksana SPPG di Kota Bogor,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Teknik Perumda Tirta Pakuan, Ardani Yusuf, menanggapi sejumlah pertanyaan dari pelaksana SPPG di wilayah Harjasari dan Menteng. Ia mengatakan pihaknya siap melakukan pengecekan berkala terhadap kualitas air di lokasi-lokasi tersebut.
“Kami akan menambahkan instrumen Critical Point di setiap titik SPPG agar dapat memantau kualitas air secara real-time menggunakan sistem SCADA,” jelas Ardani.
Ia juga menambahkan bahwa berbagai masukan dan keluhan dari para mitra telah dicatat untuk kemudian dibahas dalam rapat internal Direksi sebagai bentuk komitmen dalam mendukung keberhasilan program MBG.