BOGORONLINE.com – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menekankan pentingnya kesadaran kolektif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, khususnya sungai, sebagai sumber kehidupan.
Dedie Rachim menyampaikan bahwa kegiatan Aksi Bebersih Sungai Ciliwung menjadi momentum untuk menumbuhkan kembali kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.
Kegiatan ini melibatkan kolaborasi antara Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama Kementerian Lingkungan Hidup (LH), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor, serta berbagai komunitas peduli lingkungan.
Dalam kesempatan itu, Dedie Rachim bersama tim turun langsung ke aliran Sungai Ciliwung di sekitar area Kebun Raya untuk mengangkat tumpukan sampah yang telah menumpuk selama bertahun-tahun.
Ia menyebut kegiatan ini sebagai langkah nyata sekaligus pengingat bahwa kebersihan sungai merupakan tanggung jawab bersama.
“Kondisi sungai saat saya tadi ikut turun membersihkan, aduh, saya prihatin ya. Banyak sampah kain yang sudah melilit mungkin puluhan tahun, karena Sungai Ciliwung area Kebun Raya ini kan area yang terbatas ya jadi tidak bisa kita akses. Tetapi ini menjadi kesempatan yang baik, kita mulai tadi bersihkan sedikit demi sedikit,” ujar Dedie Rachim di Taman Soedjana Kassan, Kebun Raya Bogor, Jalan Ir. Haji Juanda, Sabtu (1/11/2025).
Ia menuturkan, bagi Kota Bogor, 90 persen sumber air baku berasal dari Sungai Ciliwung dan Cisadane. Oleh karena itu, sungai sebagai sumber kehidupan tidak boleh dijadikan tempat pembuangan.
“Sungai adalah sumber kehidupan yang harus dijaga, dilestarikan, dan tidak boleh ada orang yang menzalimi sungai. Karena untuk Kota Bogor, sumber air baku itu 90 persen datang dari dua sungai, Ciliwung dan Cisadane,” jelasnya.
Dedie Rachim juga mengungkapkan bahwa pemerintah tengah menyiapkan program waste to energy berdasarkan Perpres Nomor 109 Tahun 2025 sebagai bagian dari solusi jangka panjang dalam pengelolaan sampah.
Namun, ia menilai bahwa hal paling utama tetap pada pembentukan kesadaran masyarakat untuk memilah dan mengelola sampah sejak dari sumbernya.
“Dengan terus memberikan penyadaran kepada masyarakat agar tidak lagi membuang sampah ke sungai, pemerintah juga sedang menyiapkan program waste to energy. Mudah-mudahan inilah puzzle yang selama ini belum menyatu, kita satukan, karena melestarikan lingkungan itu adalah kewajiban kita sebagai manusia yang beradab,” ujarnya.
Ia kemudian mengajak seluruh warga Bogor untuk menumbuhkan kebiasaan memilah sampah dari rumah, mulai dari sampah organik, plastik, hingga limbah berbahaya seperti baterai.
“Jadi himbauan kepada warga, ayo tolong terus tumbuhkan kesadaran. Pilah sampah dari hulu, mana sisa makanan, mana plastik, mana kardus, mana baterai, apalagi limbah B3, itu bahaya. Kalau sungainya bersih, martabat bangsa kita juga naik,” tutur Dedie Rachim.
Ia menambahkan, Pemkot Bogor berkomitmen menjaga keberlanjutan aksi-aksi lingkungan seperti ini dengan melakukan pembersihan sungai, drainase, dan ruang publik secara rutin setiap pekan.
“Setiap minggu kami akan terus lakukan bersih-bersih di alun-alun, saluran air, drainase, juga normalisasi sungai. Itu komitmen Pemerintah Kota Bogor,” katanya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan di Kementerian LH, Rasio Ridho Sani, yang turut berpartisipasi dalam aksi bersih-bersih tersebut memberikan apresiasi atas keterlibatan langsung Wali Kota Bogor dalam aksi lingkungan ini.
“Ini sungai harus jadi kebanggaan bagi orang Bogor. Sungai ini sangat indah, dan kegiatan ini harus kita lanjutkan agar fungsi sungai kembali untuk masyarakat,” tandasnya.





