Pemdes Sukamanah Sukses Cetak Sarjana dan Ulama

BogorOnline.com — Pemerintah Desa (Pemdes) Sukamanah, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, salah satu desa percontohan dalam pembangunan. Desa di kawasan Puncak ini tidak semata fokus melaksanakan pembangunan infrastruktur fisik, akan tetapi serius meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan menggulirkan program beasiswa sarjana dan ulama desa.

Untuk program sarjana desa, setiap tahun Pemdes Sukamanah rutin menganggarkan biaya kuliah untuk dua orang warganya selama delapan semester hingga wisuda sarjana strata satu (S1).

“Tahun ini dua orang, tahun berikutnya dua orang lagi. Begitu seterusnya. Semuanya dibiayai sampai lulus kuliah melalui Dana Desa (DD). Mulai tahun 2026 mendatang bahkan menjadi tiga orang per tahun. Yang satu orang lagi dibiayai melalui Bantuan Keuangan Samisade,” terang Kepala Desa Sukamanah, Irmayani Ismail, Rabu, 26 November 2025.

Hingga tahun 2025, dari total sembilan orang warga yang dikuliahkan sudah berhasil melahirkan enam orang sarjana.

Sedangkan untuk program ulama desa, Pemdes Sukamanah juga rutin membiayai penuh tiga orang santri per tahunnya. “Dalam program desa cetak ulama ini, Pemdes membayar full biaya mondok selama tiga tahun termasuk biaya sekolahnya untuk tingkat SMA. Jadi sistem boarding school, mesantren sambil sekolah. Sampai sekarang sudah ada enam santri yang kami biayai,” kata Irmayani Ismail.

Ia menjelaskan, banyak warga yang tertarik dengan program sarjana desa dan ulama desa ini. Kendati demikian, pihak Pemdes tetap melakukan verifikasi terlebih dahulu.

“Yang jadi prioritas adalah dari keluarga yang tidak mampu atau dhuafa, yatim piatu, tapi berprestasi. Warga yang dibiayai kuliah atau mondoknya terikat komitmen di mana ketika lulus wajib memberikan sumbangsih untuk kemajuan Desa Sukamanah. Walhasil alhamdulillah mereka yang sudah lulus selalu proaktif dalam kegiatan pembangunan desa termasuk dalam setiap PHBN dan PHBI. Bahkan ada yang jadi pegawai BUMDes,” paparnya.

“Program beasiswa ini bukanlah sekadar bantuan finansial semata tetapi juga sebuah investasi jangka panjang dalam pembangunan manusia, dengan pengetahuan dan keterampilan baru yang mereka peroleh para penerima beasiswa diharapkan dapat kembali menjadi agen perubahan yang positif,” imbuh Irmayani.

(Acep Mulyana)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *