PII Kabupaten Bogor Bersama BKS, Investigasi SMKN 1 Gunung Putri Ambruk Siswa Terluka

bogorOnline.com-GUNUNG PUTRI

Persatuan Insinyur Indonesia Kabupaten Bogor bersama Badan Kejuruan Sipil (PII-BKS) lakukan investigasi bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Gunung Putri, Desa Wanaherang, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor yang runtuh membuat empat puluh empat siswa terluka.

Ketua PII Kabupaten Bogor Juliant Ratuntiga mengatakan, kejadian luar biasa ini berupa runtuhnya atap sekolah sudah dua kali menimpa wilayah Bumi Tegar Beriman. Pada sebelumya adalah Sekolah Menangah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Cileungsi dalam kasus yang sama. Sedangan saat ini pihaknya langsung kelokasi SMKN 1 Gunung Putri dilihat pemicunya pohon mangga besar roboh lalu menimpa bangunan sekolah.
Untuk konstruksi baja ringan saling menarik berbada dengan kayu itu bisa sepintas terlihat. Dengan begitu PII akan melaporkan kepada BKS yang lebih kompeten untuk persoalan ini Pimpinan Ilham Akbar Habibie langsung menurunkan timnya kelokasi guna mengkaji seperti apa.

Bila dilihat masih ia mengatakan, sepintas pertama pengunaan material atap memakai
genting tanah lebih berat dibanding mengunakan spandek atap yang ringan. Ke dua kontruksi baja ringannya dari spesipikasi tidak mendukung megunakan genting, Terjadi kurangnya kuda-kuda terhadap beratnya penutup.

“Saya sepintas pegang memang baja ringan tipis dan ukuramya kecil, untuk itu kita segera
investigasi lebih dalam,” tegasnya saat ditemui bogorOnline.com di depan SMKN 1 Gunung Putri kemarin.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Anton Sukartono Surrato datangi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Gunung Putri, Desa Wanaherang, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Setelah peristiwa luar biasa sebanyak 44 orang siswa mengalami luka-luka tertimpa atap ambruk bangunan sekolah tersebut belum lama ini.

Kang Anton sapaan akrab pria dari Partai Demokrat itu mengatakan, setelah melihat kondisi bangunan yang roboh tersebut. Pihaknya berupaya untuk membantu sebagai komisi satu berupa laptop dan slide projector untuk sarana belajar siswa dan guru lantaran sebagian ruang kelas dalam kondisi hancur. Sedangakan masih ia mengatakan, kewenangan dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Sekolah Menengah Atas (SMA) saat ini berada pada Provinsi Jawa Barat (Jabar) dimana pada malam ini juga akan ada rapat Paripurna oleh Provinsi bisa disampaikan apa yang terjadi pada sekolah ini beserta keluhannya agar mendapatkan solusi baik.

“Apapun itu kami minta kejadian serupa jangan terulang kembali seperti sekarang,” ujarnya saat ditemui bogorOnline.com dilokasi Rabu (05/11/25).(rul)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *