BOGORONLINE.com – Kegiatan Rabuan Bersama IPB University pada Rabu (3/12) menjadi agenda terakhir Prof Arif Satria sebagai Rektor IPB University setelah ditunjuk Presiden RI sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Acara yang digelar di Grha Widya Wisuda itu dihadiri lebih dari seribu dosen dan tenaga kependidikan.
Dalam laporan kinerjanya, Prof Arif memaparkan capaian IPB University sepanjang hampir delapan tahun masa kepemimpinannya. Ia menekankan pentingnya menjaga integritas sebagai modal utama lembaga pendidikan.
“Membangun integritas berarti membangun trust. Kepercayaan antar-sesama menjadi tahap yang sangat kondusif untuk berbuat dan menjadi modal penting bagi kemajuan ekonomi bangsa. Trust ditambah kapabilitas minus agenda pribadi harus tetap kita jaga. Semua harus dilakukan demi institusi. IPB harus menjadi yang utama,” ungkapnya.
Prof Arif menyampaikan bahwa peringkat IPB University mengalami peningkatan signifikan. Pada 2017, posisi kampus berada pada kisaran peringkat 700 dunia, sementara pada 2025 berhasil masuk ke jajaran 300 besar dunia. IPB University juga menduduki peringkat 42 dunia pada THE Interdisciplinary Science Rankings dan tetap menjadi yang tertinggi di Indonesia.
Selain capaian kinerja, Prof Arif memaparkan deretan proyek strategis IPB University periode 2026–2029 dengan total nilai mendekati Rp3 triliun. Proyek tersebut mencakup pembangunan lapangan mini soccer berbasis rumput inovasi IPB, laboratorium penyimpanan material genetik (biobank), gedung Common Class Room Baranangsiang, asrama New Ekasari, Rice Innovation Center (RICE), serta laboratorium bengkel engineering.
IPB University juga sedang menyelesaikan pembangunan Center of Excellence (CoE) Pangan dan Gizi Nasional untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Selain itu, Halal Science Center ditargetkan menjadi pusat riset halal terbesar di Asia Tenggara.
Sejumlah fasilitas lain juga direncanakan, antara lain gedung kuliah FEM–Fema, Student dan International Dormitory IPB Dramaga, Academic Building IPB Sukabumi, Climate Science and Diplomacy Hub, Data Science and Informatics Lab, hingga Marine Innovation Valley Pelabuhan Ratu. Pengembangan fasilitas engineering, laboratorium MBG, serta sarana kesehatan seperti Bogor Agromaritime Health Research Institute dan Teaching Hospital Tipe C turut masuk dalam agenda pengembangan.
Di luar infrastruktur, IPB University juga menyiapkan peningkatan kesejahteraan pegawai melalui penguatan jaminan kesehatan, pendidikan, dan bantuan pangan, termasuk rencana kantin murah pada awal 2026. Dana abadi kampus kini mencapai Rp357 miliar dan ditargetkan meningkat menjadi Rp500 miliar tahun depan. Ia juga mengapresiasi capaian dosen yang hampir seluruhnya memenuhi Beban Kerja Dosen (BKD).
“Semua capaian ini adalah hasil semangat kolektif seluruh warga IPB. Semoga apa yang dikerjakan bersama ini menjadi amal saleh. Kita harus terus melangkah bersama untuk memberi manfaat. Semoga IPB selalu digdaya,” tandasnya.




