Kartu Keluarga Bocah Kelaparan di Bojonggede Ternyata Tidak Masuk Sebagai Keluarga Prasejahtera, Kok Bisa?

Bojonggede – Kisah seorang bocah di Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor bernama Gibran (6) begitu menyayat hati. Pasalnya, Gibran menangis karena kelaparan, namun salah satu wanita malah memariahi Gibran.

Camat Bojonggede, Tenny Ramdhani membenarkan bahwa video anak kelaparan itu terjadi di wilayahnya tetaptnya di RT 06 RW 03, kampung Panjang desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede.

Tenny menyebut, saat melakukan kunjungan ke rumah Gibran, keluarga Gibran disebut sebagai keluarga prasejahtera.

“Memang kalau kita melihat eksisting keluarganya memang terkategorikan keluarga yang miskin dengan penghasilan tidak tetap,” kata dia, Selasa 7 Mei 2024.

“Karena pak Hamzah (kepala keluarga) merupakan buruh bangunan yang bekerja di kawasan BSD, kepulangannya pun tentatif, tergantung izin dari mandornya, kami belum tau berapa penghasilan seorang buruh bangunan,” lanjut dia.

Sayangnya, keluarga Gibran tidak termasuk atau terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sehingga keluarga Gibran tidak tersentuh bantuan pemerintah.

“Ternyata setelah kami tanyakan ke pemerintah desa dan teman-teman pendamping ternyata nama KK tersebut tidak terdaftar di dalam DTKS,” papar dia.

Bahkan, bukan pemerintah yang memberikan makanan, namun seringkali tetangga yang memberikan mereka makanan.

“Intinya terkait pada keberadaan mereka, tetangga dan RT RW sangat memperhatikan kondisi mereka, karena mereka tau pak Hamzah sebagai buruh lepas yang bekerja di luar kota anaknya ditinggal kemudian ibunya si anak-anak ini tidak selalu berada di tempat, sering ditinggal maka para tetangga sering memberikan makanan,” jelas dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *