CIBINONG, BOGORONLINE.COM – Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bogor, Ahmad Tohawi meminta Dinas Komunikasi dan Informatika mencari terobosan untuk memperluas akses jaringan internet di wilayah Kabupaten Bogor. Menurut dia, sampai hari ini, masih banyak masyarakat tidak dapat mengakses internet, khususnya di daerah yang ekonominya berbasis pertanian.
“Karena tidak bisa akses internet, petani kita akhirnya tak memiliki daya saing untuk mengakses pasar digital,” ujarnya, Jum’at (29/1).
Kesulitan mendapat jaringan internet ini, lanjut Tohawi, antara lain karena kondisi geografis Kabupaten Bogor banyak dataran tinggi. Jumlah penduduk yang cenderung terkonsentrasi di wilayah perkotaan lanjut dia, juga membuat provider kurang tertarik membangun menara BTS (Base Transceiver Station). “Karena itu kami minta Diskominfo punya terobosan. Intinya, agar masyarakat petani mendapat dukungan teknologi informasi dan komunikasi yang memadai untuk mendukung usaha mereka,” katanya.
Baca juga : Pertahankan Corak Agraris, Ketua DPRD Ingin Ada Perda Perlindungan Petani
Kepala Diskominfo Kabupaten Bogor, Irwan Purnawan mengakui, masih banyak daerah di Kabupaten Bogor yang belum bisa mengakses internet secara memadai. Namun, kata dia, Diskominfo juga tidak punya landasan yang kuat untuk membangun menara BTS. “Yang bisa membangun menara dan mengurus bisnisnya harus badan usaha, tapi kita juga belum punya BUMD yang bisa membidangi itu,” kata dia.
Irwan menyarankan, usaha jaringan internet tersebut dikerjasamakan antara Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dengan provider. Menurut dia, hal itu memungkinkan dari aspek legal dan juga berpotensi menguntungkan bagi BUMDES. “Pelibatan BUMDES juga sudah kita bicarakan dengan saat rapat dengan Komisi II di DPRD. Mudah-mudahan BUMDES bisa mengambil peluang tersebut,” tandasnya (*)





