BOGORONLINE.com – Lanjutkan komitmen dalam mengangkat kearifan lokal melalui peningkatan ekosistem ekonomi, Lapis Bogor Sangkuriang yang merupakan salah satu produk dari PT Agrinesia Raya, menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilaksanakan oleh Wali Kota Bogor Bima Arya dari Pemkot Bogor dan Rizka Wahyu Romadhona selaku Founder dan Owner Lapis Bogor Sangkuriang di Balaikota Bogor, Jumat (20/10/2023).
Kolaborasi ini dalam rangka mendukung penyelenggaraan kegiatan kepariwisataan serta pemberdayaan dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Bogor.
Wali Kota Bogor Bima Arya menyambut baik kerja sama dengan Lapis Bogor Sangkuriang. Ia mengatakan Lapis Bogor Sangkuriang mungkin sudah melakukan berbagai hal untuk mendorong UMKM agar naik kelas.
“Ketika anggaran dari kita nggak banyak mungkin teman-teman Lapis Bogor Sangkuriang mungkin setiap bulan ada pelatihan dan pelatihan untuk UMKM naik kelas,” kata Bima Arya.
Dalam kesempatan itu, Bima Arya juga mendorong Lapis Bogor Sangkuriang untuk memanfaatkan potensi yang ada Kota Bogor, seperti bahan baku talas, juga telur, termasuk tenaga kerja.
“Jika kita berbicara dari hulu ke hilir, seperti bahan baku Talas saya kira perlu dengan potensi yang ada di Kota Bogor. Seperti dari Situ Gede. Jadi semua harus kembali ke Kota Bogor,” ujarnya.
Sementara Founder dan Owner Lapis Bogor Sangkuriang, Rizka Wahyu Romadhona menyampaikan pihaknya memandang bahwa ada semangat yang sama antara Lapis Bogor Sangkuriang dan Pemkot Bogor dalam menciptakan ekonomi lokal yang berkelanjutan, mendukung komunitas, serta
merawat kearifan lokal Bogor.
“Kami berharap kerja sama ini menjadi langkah penting dalam perjalanan kami untuk memajukan nilai-nilai kearifan lokal yang memberikan dampak positif bagi
kota dan masyarakatnya,” kata Rizka.
Ditempat yang sama, Marketing Director Lapis Bogor Sangkuriang, Nanang Siswanto menambahkan pihaknya begitu antusias dengan peluang kolaborasi bersama Pemkot Bogor.
“Inilah yang kami maksud
dengan membentuk ekosistem ekonomi ‘dari hulu ke hilir’. Setelah kemarin Lapis Bogor Sangkuriang melakukan penandatanganan MoU dengan IPB untuk memberdayakan bagian hulu’, yakni kelompok petani talas. Kini bagian ‘hilir’ meliputi masyarakat dan UMKM, yang coba kami kembangkan dengan menggandeng dukungan Pemkot Bogor,” ucapnya.
Menurutnya, kerja sama ini akan membuka potensi Lapis Bogor Sangkuriang untuk lebih terlibat dari segi
pariwisata maupun event-event menarik di Kota Bogor.
“Harapannya, Lapis Bogor Sangkuriang sebagai oleh-oleh khas Kota Bogor, dapat semakin dikenal oleh wisatawan yang berkunjung ke Bogor,” imbuh Nanang.
Dalam kerja sama ini juga, kata Nanang, produk UMKM dapat dikurasi dan masuk ke outlet-outlet Lapis Bogor Sangkuriang.
“Kami mendukung peningkatan pemberdayaan dan pengembangan UMKM Kota Bogor dan juga menyediakan ruang di 61 outlet kami dan mitra untuk bisa menaruh produk-produk UMKM,” jelasnya. (Ris)





