Jonggol, bogoronline.com-Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) tukang chek mulai gentayangan. Keberadaan mereka sangat dibutuhkan oleh calon kepala desa untuk menyusun strategis.
Dalam melaksanakan tugasnya mencari data, selain banyak menemui suka, tidak sedikit juga mereka menemukan dukanya. Salahsatu yang menggembirakan kata Encem (60) warga Cariu, ketika data yang masuk akurat dengan data pada panitia.
“Kalau sukanya memang ada, saat calon yang kita jagokan memenangkan pemilihan. Namun ada juga dukanya ketika masyarakat tidak menerima keberadaan kita,” kata Encep kepada bogoronline di Jonggol, Minggu(13/3).
Menurut dia, pengalamannya selama puluhan tahun menjadi lembaga survey tingkat desa ini, selalu dimulai dengan niat baik. Tidak ingin membuat suasana gaduh dalam msayarakat yang sedang berpesta demokrasi. Ia mencontohkan yang sedang digarap adalah Pilkades Cibodas Kecamatan Jonggol.
“Dalam pilkades, calon tua selalu diunggulkan. Seperti di Cibodas, sementara menjagokan Suhanda. Tapi itu belum terjun lebih jauh. Hanya masyarakat melihat masih layak karena pembangunannya terlihat maju,” pungkasnya. (Yusuf)
