Tanjungsari, bogoronline.com-Lokasi wisata Leuwi Tonjong yang berubah nama jadi Green Canyon di Kampung Tonjong Desa Cikutamahi Kecamatan Cariu membuat tokoh Sunda Deden Setya Nugraha angkat bicara. Ketua Paguyuban Masyarakat Jawa Barat dan Banten, Sunda Akur ini lebih setuju dengan nama sebelumnya yakni Leuwi Tonjong. Pasalnya, nama tersebut mempunyai arti dan makna bagi orang Sunda.
Hal itu karena nama Green Canyon yang digunakan pengelola dianggap tidak sesuai dengan nama dan ciri orang Sunda. Oleh sebab itu, ia meminta pengelola lokasi wisata mengembalikan nama Green Canyon ke Leuwi Tonjong.
“Saya dan teman-teman paguyuban Sunda Akur meminta pengelola mengembalikan nama green canyon ke Leuwi Tonjong. Sebagai masyarakat sunda nama Leuwi Tonjong, sangat berarti dan bermakna,” kata Deden Setya Nugraha kepada bogoronline Sabtu (12/3) di Padepokan Sunda Akur, Tanjungsari.
Ibeng, sapaan akrab Deden Setya Nugraha mengatakan, dengan mengembalikan nama asalnya, sama saja kita telah menghormati leluhur kita yang telah memberikan nama Leuwi Tonjong. Apalagi, lokasi Leuwi itu berada di sungai Ciomas, kita harus lebih waspada jangan sampai sungainya murka, sehingga berakibat fatal bagi kita semua.
“Saya dengar dari warga sekitar, Sungai Ciomas kalau banjir airnya meluap sampai ke pesawahan milik warga. Sebelumnya juga, pernah menghanyutkan warga yang akan menyeberang sampai meninggal. Yang seperti ini harus kita cermati,” pungkas Ibeng. (Yusuf)