CIBINONG- Sebanyak 11 desa dari empat kecamatan di Kabupaten Bogor dijadikan pilot project (percontohan) oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT), untuk menggenjot perekonomian serta potensi yang ada di desa-desa itu.
Dari Kecamatan Tanjungsari, desa yang menjadi program percontohan ialah Desa Sukaraksa, Cibadak, Buanajaya dan Antajaya. Kemudian di Kecamatan Cariu ada Desa Bantarkuning, Karyamekar dan Cikutamahi. Kecamatan Jonggol, Desa Sirnagalih dan Kecamatan Sukamakmur terdiri dari Desa Sukaresmi, Sukadamai dan Sukaharja.
“Kami bekerjasama dengan Artha Graha untuk mengembangkan potensi di desa-desa itu yang menurut kami dalam status tertinggal. Dari 11 desa itu, memiliki sumber penghasilan dari hasil pertanian,” kata Staf Khusus Kemen DPDTT, Syaiful Hadi di Pendopo Bupati Bogor, Cibinong, Kamis (9/2).
Menurut Hadi, ada 49 indikator dalam menentukan status desa. Pemerintah sendiri mengklasifikasi status desa menjadi lima kategori. Yakni, sangat tertinggal, tertinggal, berkembang, maju dan desa mandiri.
“Banyak indikatornya. Salah satunya ya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Makanya, Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) ini harus dimaksimalkan oleh kepala desa masing-masing,” jelas Hadi.
Artha Graha, kata Hadi, akan memndorong percepatan geliat ekonomi di desa-desa tersebut. Salah satunya membuka akses pasar dan melihat desa mana yang perlu dipercepat atau digenjor perekonomiannya. “Intinya sih, kami akan berupaya mendorong desa-desa di seluruh Indonesia ini menjadi mandiri,” tukasnya.
Sementara itu, Bupati Bogor, Nurhayanti menegaskan program ini sama sekali tidak melibatkan APBD Kabupaten Bogor. “Ini programnya mirip Corporate Social Responsibility (CSR). Jadi tidak pakai APBD kita,” katanya.
Namun, Pemkab Bogor pun tidak bisa mengintervensi untuk mendahulukan desa mana-mana saja yang patut dibantu. “Di barat sana banyak juga desa yang membutuhkan kami harap program ini terus berkembang dan bisa melebar ke desa lainnya,” tukas nenek tiga cucu itu.
Dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor, Sukamakmur menduduki posisi buncit dari 40 kecamatan di Bumi Tegar Beriman dengan capaian IPM 51,51. Jauh dibawah Kecamatan Gunungputri diposisi teratas dengan 80,35. (cex)