Bogoronline.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Bogor capai 14,29 persen pada Tahun 2020.
Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Kabupaten Bogor, Ujang Jaelani menyebut, tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2018 hanya mencapai angka 9,75 persen.
“Pada tahun 2019 sempat turun ke angka 9,06 persen, namun 2020 naik kembali jadi 14,29 persen,” kata dia, Kamis (29/7).
Angka pengangguran ini diduga naik karena adanya wabah pandemi covid-19 yang menyebabkan para pekerja dirumahkan dan di PHK.
Dari jumlah warga 5,7 juta jiwa di Kabupaten Bogor, BPS mencatat ada sebanyak 5979 laki-laki dan 4042 perempuan yang terdaftar sebagai pencari kerja pada tahun 2020.
Kendati demikian, Bupati Bogor Ade Yasin mengklaim, pihaknya tengah berupaya menurunkan kembali angka pengangguran melalui pelbagai program salah Satu Miliar Satu Desa (SAMISADE)
“Kita menyalurkan Samisade senilai Rp318,5 miliar untuk 356 desa. Program bantuan keuangan ini dipakai untuk menstimulus pembangunan infrastruktur desa dan membantu masyarakat desa setempat,” kata dia.
Selain itu, ketua DPW PPP Jabar ini menyebut, selain SAMISADE, upaya penurunan pengangguran di Kabupaten Bogor juga dilakukan melalui Desa Wisata
“Untuk menurunkan pengangguran, khususnya di desa, kita prioritaskan program Desa Wisata, agar masyarakat setempat bisa bekerja,” pungkasnya.