Diresmikan Jokowi, Akses Jembatan Otista Kota Bogor Kini Bisa Dilintasi

Kota Bogor683 views

BOGORONLINE.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan jembatan yang berlokasi di Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bogor, pada Selasa (19/12/2023).

Peresmian jembatan yang dikenal dengan sebutan jembatan Otista ditandai dengan menekan tombol sirine dan penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi.

Sebelum diresmikan, kepala negara terlebih dulu meninjau kondisi jembatan yang sudah selesai dibangun bulan ini.

Jokowi juga sempat turun ke bawah jembatan untuk meninjau bangunan jembatan lama dengan struktur berbentuk lengkung yang merupakan Cagar Budaya.

Jokowi mengatakan bahwa seperti yang disampaikan Wali Kota Bogor, Bima Arya, jembatan Otista ini memiliki masalah penyempitan sehingga dilakukan pelebaran.

“Jembatan Otista ini jembatan yang salah satu menjadi problem di Kota Bogor, karena melebar dan menyempit di jembatan ini sehingga jembatan ini dilebarkan dan kalau kita lihat sekarang sudah lebih dari cukup,” katanya.

Wali Kota Bogor, Bima Arya menceritakan bahwa jembatan Otista ini mulai dibangun sekitar tahun 1920 dengan menggunakan pondasi lengkung.

Setelah itu, pada tahun 1970 jembatan dilebarkan dan tahun 1990-an menjadi arus utama di Kota Bogor yang juga dipenuhi oleh para pedagang.

“Karena itu ketika tahun 2015 kami melakukan kajian dan munculah kemudian kebijakan Sistem Satu Arah (SSA). Diberlakukan Sistem Satu Arah di seputar Istana Bogor ini dan mengurangi kemacetan, tapi ternyata titik ini adalah titik penyempitan utama, bottleneck utama di pusat kota,” kata Bima Arya saat memberikan laporan kepada Presiden Joko Widodo.

Sehingga, lanjut Bima Arya, warga mengusulkan kepada pemerintah kota agar dilakukan pelebaran. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pun mengajukan bantuan keuangan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.

“Kami mengajukan pada provinsi sempat disetujui tahun 2020, tapi karena Covid-19 ada kebijakan rasionalisasi, kemudian ditunda. Baru kemudian pada awal tahun ini jembatan ini dibangun,” ujarnya.

Bima Arya menyampaikan perjalanan selama proses pembangunan jembatan Otista selama 7,5 bulan ini bukan hal mudah, karena warga harus bersabar, bukan saja karena kemacetan akibat dari pengaturan lalu lintas, tapi juga berkurangnya pendapatan.

“Jadi izinkan pada kesempatan ini pemkot mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga atas kesabarannya. Semoga lancarnya jembatan ini membukakan rezeki yang lebih luas lagi bagi seluruh warga,” ungkapnya.

Bima Arya juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran Forkopimda yang telah berkolaborasi selama pembangunan hingga tuntasnya jembatan Otista.

“Kedua secara khusus kami menyampaikan apresiasi kepada bapak Kapolres dan pak Dandim serta jajaran Forkopimda karena tidak mungkin tanpa kolaborasi jembatan ini bisa selesai, pengaturan lalu lintasnya luar biasa, bagaimana memanage traffic-nya luar biasa. Jadi izinkan kami mengapresiasi kerja keras pak Dandenpom semua sehingga bisa tuntas,” katanya.

Setelah ini, pihaknya juga memiliki tugas lain yakni memastikan Bogor semakin lancar, di antaranya adalah konversi angkutan kota kepada bus dan melanjutkan kembali program buy the service atau BTS.

Pada kesempatan itu, Bima Arya juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas berbagai infrastruktur yang dibangun.

Bima Arya yang akan menyelesaikan tugas sebagai Wali Kota Bogor pun berpamitan kepada Presiden Joko Widodo.

“Kami pamit, mohon maaf apabila hal yang tidak berkenan dalam mengkoordinasikan kegiatan pemerintahan, mudah-mudahan penggantinya nanti jauh lebih baik lagi dan semoga Pak Jokowi sehat selalu,” katanya.

Jembatan ini dibangun menggunakan Anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang saat itu dijabat oleh Ridwan Kamil yang juga didukung oleh DPRD Jawa Barat, Hasbullah dan Achmad Ru’yat.

Dalam peresmian Jembatan Otista, Jokowi didampingi Wali Kota Bogor, Bima Arya, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, Panglima TNI Jenderal, Agus Subiyanto, Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin serta mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil menyampaikan bahwa tugas pemimpin itu adalah memudahkan urusan rakyat.

“Rakyat Bogor lagi kesusahan karena kemacetan, kita beri walaupun Covid-19 tertunda, Rp 53 miliar. Tapi akhirnya sekarang sudah terwujud,” katanya.

Selain mengalokasikan anggaran ketika masih menjadi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil juga memberikan masukan untuk design railing-nya sehingga bisa dipajang wajah wali kota Bogor dari masa ke masa.

Seiring peresmian jembatan Otista juga diberlakukan kembali sistem satu arah (SSA) di seputar Kebun Raya Bogor atau Jalan Otto Iskandardinata, Ir. H. Juanda, Jalan Harupat, sebagian Pajajaran (depan Rumah Sakit PMI).

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *