Penghapusan Seragam Pramuka Disoal, Ridwan Muhibi: Pj Bupati Bogor Gak Ada Kerjaan

Cibinong – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Ridwan Muhibi menyayangkan penghapusan seragam Pramuka dan smart casual yang diperintahkan Pj Bupati Bogor pada seluruh pegawai pemerintah.

Pasalnya, Pj Bupati Bogor Bachril Bakri mengeluarkan surat edaran nomor 000.8.3/491-ORG tentang penggunaan pakaian dinas di lingkungan pemerintah Kabupaten Bogor pada Senin 14 Oktober 2024.

Pada Surat Edaran tersebut, Pj Bupati Bogor Bachril Bakri menghapuskan seragam Pramuka dan smart casual, agar tidak lagi digunakan oleh pegawai di Pemkab Bogor.

Ridwan Muhibi menyebut, perintah yang disampaikan Bachril Bakri merupakan langkah yang kurang tepat di tengah banyaknya persoalan-persoalan yang peting lainnya.

“Pak Pj Bupati, apakah tidak ada pekerjaan lain yang lebih penting daripada mengatur pakaian pegawai? . Masih banyak persoalan yang seharusnya diselesaikan di waktu yang sedikit ini,” kata Ridwan Muhibi.

Ridwan Muhibi menjelaskan, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Bachril Bakri di masa jabatan yang sebenar itu.

Menurutnya, penyelesaian masalah stunting, pendidikan, indeks pembangunan manusia (IPM) lainnya masih belum maksimal di Kabupaten Bogor.

“Stunting masih tinggi, rata-rata lama sekolah masih rendah, permasalahan pelayanan utama lainnya juga belum maksimal dan sejumlah permasalahan lain belum disentuh Pj Bupati Baru. Ini malah memikirkan hal-hal yang semestinya tak perlu di masa jabatan yang singkat ini,” jelas dia.

Ia menyebut, pakaian Pramuka merupakan simbol yang penting untuk menggambarkan bahwa pemerintah mendukung adanya Pramuka.

“Pramuka itu penting untuk membentuk karakter pemuda bangsa. Gimana mau membentuk karakter anak-anak kita kalau pemerintahnya saja tidak mendukung, padahal hanya memakai pakaiannya saja sebagai bentuk dukungan kepada mereka,” jelas dia.

Ridwan Muhibi menyayangkan langkah Pj Bupati Bogor yang dinilai anti terhadap adanya Pramuka yang baik untuk mendidik siswa di sekolah.

“Jangan lah dihapus, kita harus dukung generasi bangsa kita agar selain di sekolah, tapi juga di luar jam sekolah lewat kegiatan Pramuka. Kita cuman pakai seragamnya saja masa ga mau,” tegas dia.

Selain itu, penghapusan seragam smart casual juga disayangkan oleh Ridwan Muhibi. Sebab, kata dia, asal usul smart casual itu adalah untuk membantu para UMKM pakaian di Bogor dan Indonesia.

“Smart casual itu diperuntukkan agar para ASN membeli dan memakai produk Indonesia agar produk-produk Bogor atau Indonesia bisa digunakan oleh pemerintah. Ini membantu masyarakat, membantu ekonomi masyarakat,” tegas dia.

Ridwan Muhibi meminta, Pj Bupati Bogor Bachril Bakri untuk memikirkan kembali soal Surat Edaran tersebut. Sehingga, nilai-nilai Pramuka dan daya beli ASN terhadap pakaian lokal tidak hilang.

“Coba pikirkan kembali, agar masyarakat menilai bahwa pemerintah mendukung Pramuka dan pakaian asal Indonesia,” tutup dia.

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment

  1. Pejabat seperti ini sebaiknya minggir saja.
    Masih banyak program penting lainnya.
    Pencemaran sungai, prasarana pendidikan banyak yg belum layak dan masih banyak lagi.