Soal Usulan Pengadaan Mobil Siaga Desa, Ketua Apdesi Abdul Azis : Baru Sebatas Wacana, Belum…

foto: Keluarga Besar Anggota dan Pengurus DPC APDESI Kabupaten Bogor, saat berfoto bersama. (Doc)

BOGORONLINE.COM – Kepala Desa Cimanggis, Kecamatan Bojonggede, sekaligus Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Desa (Apdesi) Kabupaten Bogor, Abdul Azis Anwar buka suara dalam menyikapi organisasi keprofesiannya yang tengah mengajukan kendaraan siaga desa bagi 416 Desa se-kabupaten Bogor, belum lama ini.

Ia mengatakan, DPC Apdesi Kabupaten Bogor yang mengajukan mobil siaga desa yang diawali oleh dirinya selaku ketua beserta jajaran pengurus beserta anggota dengan melakukan rapat koordinasi (Rakor) yang difasilitasi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) setempat bertempat di Hotel Accram yang terletak Kecamatan Megamendung, Puncak Bogor, pada Minggu pekan lalu.

Hadir dalam rakor sebagai tamu undangan kala itu, lanjut Azis, Dewan Pimpinan Kecamatan (DPK) Apdesi se-kabupaten Bogor, dan pengurus DPC Apdesi.

“Dari situ ada beberapa point program kerja kita untuk tahun 2025-2026, salah satunya ialah mobil siaga desa,” ujar Kades Abdul Azis Anwar, dalam keterangan resminya kepada wartawan, Jum’at (14/02/2025) malam.

Ia melanjutkan, bagi jajaran anggota keprofesian kepala desa tingkat Bumi Tegar Beriman yang tergabung dalam DPC Apdesi ini, bahwa kendaraan siaga desa yang dimiliki masing-masing pemerintahan desa (Pemdes) se-Kabupaten Bogor saat ini, kondisinya sudah tidak baik melihat yang umurnya telah 11 tahun atau perlu adanya dilakukan peremajaan demi melayani masyarakat Kabupaten Bogor, itu sendiri.

Menurutnya juga, bila kebutuhan masyarakat dengan adanya mobil siaga desa di masing-masing wilayah amat sangat penting keberadaannya.

“Kita ambil contohnya jika masyarakat tidak ada yang tahu yang sakit ada berapa, tiba-tiba bergantian penggunaan mobil siaga desa yang saling bergantian bagi masyarakat di masing-masing desa khususnya di Kabupaten Bogor,” ungkap dia.

“Sering bergantian pemakaian mobil siaga desa oleh masyarakat, sehingga sering terjadi saling tunggu menunggu oleh masyarakat dimasing-masing desa. Alhasil kita (Apdesi) mengusulkan, baru mengusulkan saja belum lewat surat atau secara resmi dan lain-lain dalam pengadaan unit baru bagi mobil siaga desa di 416 Desa se-Kabupaten Bogor,” tambah Azis menjelaskan.

Azis menyebut, dari rencana pengadaan mobil siaga desa yang baru sebatas wacana belum adanya realiasi secara resmi dilakukan jajaran pengurus Apdesi Kabupaten Bogor, namun telah mendapat respone positif dari seorang Kepala DPMD Kabupaten Bogor.

Kendati demikian, sambung Azis, dalam pengadaan unit kendaraan roda empat ini merujuk dari kegiatan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bogor untuk diseluruh pelosok – pelosok desa akan diprediksikan akan selesai di tahun 2026 mendatang.

“Sehingga bila mana pembangunan infrastruktur di masing-masing wilayah desa dirasa telah rampung, baru boleh nggak kiranya dari kami (Apdesi) kita mengusulkan mobil siaga desa,” bebernya.

“Dan ini bentuknya baru mengusulkan, yang mana saat saya kemarin diundang di wilayah desa Leuwiliang dalam acara RT/RW dengan dihadiri rekan-rekan wartawan di wilayah Kabupaten Bogor bagian Barat atau Bogor Barat, saat itu saya diwawancarai oleh teman-teman media bawa apa program Apdesi yaitu salah satunya memohon atau baru sebatas mengusulkan wacana tersebut,” sambung Kades Abdul Azis menambahkan.

Bagi dirinya, lanjut dia, bila mana baru hanya bentuk usulan kepada atasan para kepala desa yaitu pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui dinas terkait sah-sah saja. Adapun diterima pihaknya bersyukur karena untuk kepentingan masyarakat, kalau pun tidak pastinya sudah dalam kajian-kajian seluruhnya.

“Kami pun menyadarinya, dan terkhususnya saya selaku ketua DPC Apdesi Kabupaten Bogor periode 2024-2029 patut mengakomodir aspirasi di keorganisasian keprofesian kepala desa se-Kabupaten Bogor yang notabane anggota kami. Lalu ya saya usulkan dan mengusulkannya pun kita belum sampai surat menyurat baru hanya melalui pemberitaan di media massa saja,” imbuh Ketua Apdesi Kabupaten Bogor ini.

Kades Azis menegaskan, perlu digaris bawahi jika permohonan pengadaan unit baru mobil siaga desa bukan kendaraan operasional pribadi kepada desa, melainkan. Karena, lanjutnya, rata-rata kepala desa di Kabupaten Bogor umumnya telah memiliki kendaraan pribadi yang digunakan sebagai operasi sehari-hari dalam menjalankan tugasnya sebagai abdi pelayanan masyarakat di tingkat desa masing-masing.

“Jadi, usulan ini lebih kepada untuk pelayanan kepada masyarakat untuk siaga desa,” tuturnya.

“Kita ambil contoh juga, di suatu wilayah desa berisikan ribuan warga masyarakat, dan pastinya ada masyarakat yang tiba-tiba ada beberapa warganya sakit dan ingin memakai mobil siaga desa, biasanya pasti saling menunggu dari yang warga ke masyarakat lainnya. Bahkan mobil siaga desa juga bisa digunakan sebagai sarana moda transportasi masyarakat untuk membawa pengantin, pengajian dan hal-hal lainnya bisa digunakan siapa saja warga masyarakat desa itu sendiri,” sambung Kades Abdul Azis mengakhiri.

Untuk diketahui, Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bogor, Abdul Azis Anwar, menyampaikan, bahwa pihaknya tidak pernah mengajukan permohonan kendaraan mewah untuk operasional bagi seluruh kepala desa di Kabupaten Bogor.

Ia menyayangkan, munculnya isu yang menyebutkan seolah-olah Apdesi meminta kendaraan operasional pribadi bagi kepala desa itu.

Menurut Azis, yang sebenarnya diajukan adalah ‘Mobil Siaga Desa’ bukan kendaraan untuk kepentingan pribadi kepala desa. Mobil Siaga Desa ini ditujukan untuk kepentingan masyarakat, khususnya dalam keadaan darurat seperti mengantar warga sakit ke rumah sakit maupun hal lainnya.

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *