Perwakilan Pedagang Cileungsi Hadiri Sosialisasi Pembangunan Toko Ananda

Perwakilan Pedagang Cileungsi Hadiri Sosialisasi Pembangunan Toko Ananda

Cibinong – bogoronline.com – Sejumlah perwakilan pedagang pasar Cileungsi terlihat hadir dalam kegiatan sosialisasi pembangunan Toko Busana Ananda yang dilaksanakan di aula Kantor Desa Cileungsi Kidul, Jumat 26/2. Selain perwakilan pedagang, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari unsur muspika cileungsi. Sosialisasi tersebut merupakan upaya mediasi yang dilakukan oleh pihak Desa Cileungsi Kidul guna meluruskan kesimpangsiuran informasi di kalangan pedagang pasar cileungsi terkait pembangunan ruko ananda fashion.

“Kegiatan sosialisasi ini merupakan upaya dari kami mempertemukan kedua belah pihak agar tercipta komunikasi dan mencari solusi. Selama ini, informasi yang diketahui pedagang pasar cileungsi pembangunan ruko di dekat pasar cileungsi akan diperuntukan supermarket, hypermaket dan sejenisnya. Padahal bangunan tersebut akan diperuntukan untuk penjualan pakaian jadi,” kata Kepala Desa Cileungsi Kidul, Ejo.

Menurut Ejo, setelah dilakukan sosialisasi, banyak perwakilan pedagang baru mengetahui jika bangunan tersebut akan diperuntukan penjualan pakaian jadi. “Jadi selama ini hanya terjadi kesalahpahaman terkait informasi yang beredar di kalangan pedagang terkait pembangunan ruko ananda yang katanya mau dibangun supermarket padahal toko ananda,” jelasnya.

Dari hasil tanya jawab dalam kegiatan tersebut, Ejo mengatakan jika pedagang tidak keberatan terkait rencana pembangunan ruko ananda. “Bahkan pedagang berharap keberadaan toko ananda dapat meningkatkan penghasilan mereka. Bahkan pedagang meminta akses jalan antara ruko dengan pasar cileungsi. Jadi intinya sudah tidak ada masalah lagi,” tukasnya.

Terkait penolakan pembangunan ruko yang disuarakan oleh oknum yang mengatasnamakan paguyuban pedagang pasar cileungsi, Ejo mengatakan, sejauh ini pihak desa masih mempertanyakan legalitas dan keberadaan paguyuban pedagang pasar cileungsi. Apalagi jika paguyuban tersebut mengatasnamakan pedagang. Karena, dari kegiatan sosialisasi ini banyak pedagang yang baru mengetahui keberadaan paguyuban. “Jadi selama ini mereka bertindak mengatasnamakan pedagang. Karena banyak pedagang yang tidak mengetahui keberadaan paguyuban,” tuturnya.(ald)

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *