bogorOnline.com
Diambil dari salah satu media online nasional, gerhana matahari dimakan oleh raksasa, seruan itu menjadi salah satu kebiasan zaman dulu saat terjadi gerhana. Hal yang sama juga kalau tiba giliran gerhana bulan. Maka berbondong-bondonglah penduduk keluar rumah untuk memandang ke langit, menyaksikan peristiwa itu.
Orang Indian menimbulkan kegaduhan bukan untuk mengusir naga, tetapi untuk menakut-nakuti jaguar, coyote, anjing, atau binatang lainnya yang mengganggu matahari atau bulan. Ada juga yang melakukannya guna membangunkan matahari atau bulan yang telah pingsan.
Selain menabuh tam-tam, memukuli papan dan dinding perahu, orang-orang Indian tidak lupa untuk berteriak-teriak, memaksa bayai-bayi menangis, membetot telinga anjing, memukulinya agar melengking kesakitan dan menambah keramaian.
Sukubangsa Sumu di Nicaragua membuat unggun api besar untuk membantu menakut-nakuti jaguar ganas yang menimbulkan gerhana. Beberapa suku Indian lain mengutamakan penyerangan dengan melepaskan anak panah kepada jaguar di angkasa itu.
Sekiranya Matahari atau Bulan sampai musnah, maka tidak akan ada cahaya lagi dan kehidupan akan lenyap. Demikian jalan pikiran suku Guarayu di Bolivia. Mereka melepaskan panah berapi ke arah Matahari untuk menanggulangi malapetaka itu.
Dengan cara itu Matahari yang hampir padam oleh gerhana akan menyala kembali. Di lain pihak orang-orang di daerah Orinoco cepat-cepat menyembunyikan api di dalam tanah agar masih ada persediaan api apabila matahari atau bulan tidak dapat diselamatkan.(rul)