bogorOnline.com
Perpustakaan menjadi gudangnya buku dan tempat mencari ilmu. Namun saat ini, masih banyak lembaga pendidikan yang belum memiliki perpustakaan yang refresentatif. Untuk meningkatkan pengelolaanya Balai Diklat Keagamaan (BDK) Bandung bekerjsama dengan Kantor Kemenag Kabupaten Bogor menyelenggarakan Diklat Ditempat Kerja (DDTK) Subtantif Administrasi Manajemen Perpustakaan Angkatan II di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor Tahun 2016. Peserta 30 orang dari para guru baik madrasah negeri maupun madrasah swasta yang bertugas mengelola perpustakaan.
Kepala Kemenag Kabupaten Bogor Suhendra mengatakan, belajar dalam rangka meningkatkan kemampuan SDM para guru merupakan kewajiban oleh karenanya DDTK menjadi hal utama bagi pegawai untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan mengelola perpustakaan.
“Karena ini sifatnya subtantif, jadi materi yang diberikan inti-inti dalam pengelolaan perpustakaan,” kata Suhendra.
Menurutnya, perpustakaan adalah institusi koleksi karya ilmiah yang sudah baku, adanya perpustakaan untuk membantu siswa dan guru dalah hal pembelajaran. “Setiap madrasah wajib punya perpustakaan, walaupun sedarhana bentuknya,” tandasnya.
Lebih jauh dia mengatakan, Manfaat utamanya untuk menjadikan siswa gemar membaca, wawasan keilmuan dan produk ilmiah lainnya.“Kalau sudah gemar membaca maka akan tahu banyak informasi dan pengetahuan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Administrasi BDK Bandung Syarif Abdurahman mengatakan, Kegiatan yag dilaksanakan BDK baik diklat regular maupun DDTK adalah merupakan salah satu hasil dari analisis kebutuhan diklat yang dilakukan BDK terhadap para pegawai Kemenag di Jawa Barat.
“Itu kita jaring dari diklat 2015, jadi responden yang kita coba Tanya kebutuhannya. Dan hasilnya, bisa kita realisasikan d9i 2016. Dan ini menjadi keinginan responden di Kab Bogor mereka ingin ada diklat manajemen perpustakaan,” katanya.(rul)
