Cariu, bogoronline.com-Predikat Cariu sebagai lumbung padinya Kabupaten Bogor, tidak layak lagi disandang. Menyusul banyaknya lahan basah yang berubah fungsi jadi bangunan serta maraknya spekulan yang menguasai lahan pertanian.
Sederet proyek di wilayah Cariu seperti bangunan Badan SAR Nasional (Basarnas) yang berada diatas lahan sekitar 30 hektar, Perumahan Griya Cariu Indah sekitar 20 hektar serta ratusan hektar lahan yang dikuasai spekulan dan menjadi lahan tidur juga merupakan permasalahan.
Ironisnya, Pemerintah Kabupten Bogor terkesan tidak peduli dengan masalah ini. Ratusan hektar lahan yang dikuasai spekulan tidak boleh digarap petani sehingga lahan tersebut menjadi lahan tidur. Lahan rencananya akan dijadikan bangunan baik untuk perumahan maupun untuk tempat usaha lainnya.
“Pemkab harus serius memperhatikan masalah ini jangan sampai lahan pertanian terus berkurang karena ulah spekulan. Kalau hal ini dibiarkan, petani Cariu bisa kehilangan lahan sehingga akan jadi beban bagi pemerintah karena tidak mempunyai mata pencaharian tetap,” kata salahsatu Tokoh Masyarakat Cariu Ojib kepada bogoronline, Rabu (16/3) di Cariu.
Menurut politisi PDI Perjuangan ini, dengan berkurangnya lahan pertanian di Cariu, akan menimbulkan masalah baru dalam masyarakat. Masyarakat Cariu yang mayoritas petani akan jadi pengangguran. Dengan demikian, gangguan kamtibmas akan meningkat.
“Pemerintah harus menghentikan semua izin yang akan merubah fungsi lahan dari lahan pertanian jadi bangunan. Ini merugikan masyarakat yang mata pencahariannya bertani” tandasnya. (Soeft)