Jonggol, bogoronline.com-Perjuangan Presidium Bogor Timur (Botim) untuk memisahkan diri dari Kabupaten Bogor sepertinya akan terhenti di tengah jalan. Tidak hanya terhenti, presidium yang dibentuk sebagai wadah perjuangan, diprediksi akan bubar. Pasalnya, Presidium tidak lagi solid dalam melakukan perjuangan seperti saat pendiriannya dulu.
Hal itu terlihat pada kondisi Presidium yang telah hancur berkepng-keping karena, diantara pengurus sudah tidak sejalan lagi dalam melakukan perjuangan. Sehingga, rencana awal, mendirikan Botim sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB) akan tertinggalkan.
“Para petinggi presidium telah melukai hati pengurus tingkat bawah. Petinggi tidak sadar kalau yang bekerja adalah pengurus bawah. Sementara pengurus bawah tidak pernah dipikirkan oleh petinggi. Petinggi hanya bekerja untuk kepentingan pribadinya seperti membagi posisi dan keuntungan,” kata Dedi Ruslan kepada bogoronline.com Sabtu (16/4) kemarin.
Ketua 7 presidium ini mengatakan bahwa sebagai orang Botim Asli, dirinya akan membongkar semua rencana buruk petinggi presidium serta apa saja yang telah mereka lakukan. Sederet posisi yang diduduki oleh orang-orang yang dianggap telah menyakiti hati rakyat Botim yakni, Penasehat Sulasmo Sakuri, Ketum Rana Hafis, Sekjen Alek Slamet Riyadi serta Ketua Bidang Kominfo, Daulat Harahap.
“Saya tidak melihat asal-usul mereka, tapi mempertanyakan kredibilitas mereka dalam memperjuangkan pemekaran Botim. Saya akan beberkan semua kepada publik apa yang telah mereka lakukan. Ini tidak bisa dibiarkan karena dapat berdampak kepada rencana awal, pembentukan DOB” pungkasnya. (Soeft/JanG)