Pos Anggaran Infarstruktur Sekolah Merosot

BogorOnline.com, CIBINONG- Pemerintah Kabupaten Bogor mengalokasikan anggaran Rp 1,896 triliun untuk belanja pegawai dalam RAPBD 2017. Cukup besar. Tapi, anggaran di sektor pendidikan justru berkurang dari tahun sebelumnya 31% menjadi 27% saja dari APBD 2017 yang direncanakan sebesar Rp 7,3 triliun.

Kebijakan itu dikritik oleh Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Indonesia. Mereka menilai, Pemkab Bogor sedikit mengesampingkan perbaikan infrastruktur dan program-program pendidikan dengan turunnya alokasi anggaran itu.

Direktur Kopel, Syamsudin Alimsyah mengungkapkan, meski alokasi untuk pendidikan lebih dari 20%, itu dianggap kurang melihat luasnya wilayah dan kompleksnya permasalahan di Bumi Tegar Beriman. Tahun ini saja, dari 3.000 ruang kelas yang rusak, Pemkab Bogor hanya bisa menyelesaikan 300 diantaranya.

“Berarti masih sangat banyak infrastrukur sekolah yang rusak. Menurut kami, alokasi anggaran untuk pendidikan harus diprioritaskan oleh pemerintah daerah. Kalau hanya 27%, rasanya tidak cukup,” kata Syamsudin kepada BogorOnline.com, Kamis (24/11).

Sementara Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Wasto Sumarno pun mengakui adanya penurunan anggaran di pos pendidikan. Komisi IV kini tengah mencari tahu penyebab turunnya alokasi itu.

“Dalam Tahun Anggaran 2016, alokasi untuk pendidikan 31%. Tahun 2017 sepertinya turun. Tapi belum tahu penyebabnya kenapa turun,” kata Wasto.

Menurutnya, kelas jauh dan kebutuhan tenaga pengajar harus jadi prioritas pemerintah. “Guru kita masih sedikit. Jadi memang harus jadi prioritas dalam pembahasan,” tukas politisi PKS itu. (Cex)

ARTIKEL REKOMENDASI