JAKARTA- Front Pembela Islam (FPI) menolak diisukan anarkis atas pengrusakan dan pembakaran Sekretariat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Bogor. Polisi menduga, pelaku pembakaran adalah FPI.
“Jangan selalu mengarah tuduhan-tuduhan terhadap FPI seperti itu ya. Lihat pokok permasalahannya. GMBI ini siapa gitu kan,” ujar Panglima FPI Maman Suryadi dilansir deticom, Jumat (13/1).
Maman menuturkan, kelompoknya menjadi korban dan selalu diisukan jika FPI selalu membuat hal yang seolah-olah anarkis. “Sekarang kita ini kan korban, selaku mengisukan kalau FPI yang selalu membuat hal-hal yang seolah-olah anarkis,” lanjutnya.
Maman lantas membahas kejadian kerusuhan antara GMBI dan FPI yang terjadi dekat Mapolda Jabar pada Kamis (12/1) kemarin. Menurutnya, FPI memang dihadang saat itu.
“Kejadian itu memang saya berada di lapangan. Saya kan mimpin langsung teman-teman. awalnya memang dari pihak Polda Jabar ini sudah menurunkan preman-preman mereka ini karena untuk menghadang FPI gitu,” tutur Maman.
Maman punya alasan sendiri kenapa menyebut GMBI diturunkan Polisi. “Jelas kok, dari GMBI ini siapa kita paham kok. Ini kan binaan orang-orang polisi semua,” ungkap Maman.
Menurut Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Yusri Yunus, markas GMBI yang dibakar beralamat di Kampung Tegalwaru RT 05/03 Desa Ciampea, Kecamatan Ciampea, Bogor. Pembakaran terjadi sekitar pukul 03.00 WIB, Jumat (13/1).
“Diduga dilakukan oleh massa FPI Ciampea jemaah Majelis Arasyafat kurang lebih 150 orang dipimpin oleh H Basyit dari Ponpes At-Taqwa Cikampak Ciampea Bogor,” ungkap Yusri, Jumat (13/1). (cex/dtc)