Menhan : Bela Negara Sejalan Dengan Islam

bogorOnline.com

Agama Islam adalah agama yang komprehensif dimana di dalam Islam juga diatur tentang bela negara.

Demikian dikatakan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu saat berbicara dalam Halaqah Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan Gerakan Dakwah Aswaja Bela Negara di Pondok Pesantren Al-Hikam di Jalan Haji Amat, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (31/10/2017).

Bela Negara, kata Menhan, merupakan hal yang sejalan dengan ajaran Islam.

“Cinta tanah air merupakan sebagian dari iman atau Hubbul Wathan Minal Iman,” kata Menhan Ryamizard di hadapan para peserta Halaqah.

Menurut Menhan, sebagai sesama manusia harus mengutamakan sikap saling tolong-menolong dan berbuat baik demi persatuan dan perdamaian. Di tengah era globalisasi yang baru, semangat Bela Negara harus selalu dikobarkan agar Indonesia tidak menjadi negara yang tertinggal di era globalisasi.

Dikatakan, era globalisasi merupakan konsekuensi logis dari perubahan akibat proses demokrasi yang sarat persaingan ekonomi antar bangsa serta saling berketergantungan satu sama lain.

” Indonesia tidak boleh kalah dalam persaingan global yang dapat mengancam eksistensi negara kita. Globalisasi adalah persaingan antar bangsa. Dimana yang kuat bisa menang dan yang lemah akan menjadi pecundang,” ujar Menhan.

Karena itu, kesadaran tentang Bela Negara sebagai pengikat jati diri bangsa menjadi penting.

Semangat nasionalisme di Indonesia, kata Menhan, tengah menggelora. Hal ini dikarenakan kesadaran akan pentingnya pemurnian jati diri bangsa ditengah banyaknya ancaman nyata seperti terorisme, separatisme dan juga narkoba.

Ancaman perang terbuka di Indonesia, lanjutnya, justru sangat kecil. Namun perang kedepan adalah perang yang tak terlihat, tapi secara tiba tiba negara terbelah dan hancur.

Persoalannya, katanya, yang dihancurkan adalah pemikiran. Ini yang terjadi di Uni Soviet hingga pecah menjadi 15 negara dan juga di Timur Tengah dimana sesama negara Islam berperang.

Menhan melanjutkan, Indonesia yang beragam ini tetap bersatu meski banyak perbedaan di dalamnya. Indonesia kini juga tengah dihadapkan pada hal yang mengancam Ideologi Pancasila.

Perang jenis baru saat ini adalah proxy war dimana perang ini yang diserang adalah Pancasila. Untuk itu diperlukan sistem pertahanan negara yang khas dan perlu yakni Strategi Pertahanan Rakyat Semesta.

Diungkapkan Ryamizard, generasi muda juga harus tahu bahwa Bung Tomo memekikkan takbir ketika mengusir penjajah. Maka bagi yang menolak bela negara berarti belum menjadi muslim yang baik.

“Maka hal Ini wajib bagi kami. Umat muslim harus tampil di depan dalam membela negara. Islam di muka bumi adalah untuk melindungi harkat martabat dan derajat sesama manusia. Termasuk di dalammya ada konsep bela negara,” tandas Menhan Ryamizard.(Mrz)

ARTIKEL REKOMENDASI