Ini Terobosan Baru Peningkatan Tunjangan Kader PKK Kota Bogor

bogorOnline.com

Diskusi hangat bersama warga Cimahpar di Saung Balai Dewata yang dilakukan pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota nomor urut 3, Bima Arya – Dedie A Rachim membawa angin segar bagi kader-kader PKK di Kota Bogor. Bima Arya memberikan beberapa opsional untuk menunjang eksistensi kader PKK di Kota Bogor. Salah satu program yang diusulkan Bima Arya adalah pengadaan dana insentif bagi 17.000 kader posyandu se-Kota Bogor. Usulan itu muncul lantaran karena Kader PKK merupakan garda terdepan bagi pendidikan anak dan kesehatan dilingkungan keluarga.

“Ibu-ibu kader apa aspirasinya? Pasti Biaya Operasional Pendidikan (BOP). Ini kita pikirkan ada 2 alternatif. Pertama dikucurkan insentif untuk masing-masing kader perbulan dan di bogor ada sekitar 17 ribu kader nanti akan diberi Rp 50-70 ribu perkader,” tanya Bima kepada para kader PKK pada Selasa (20/3/18) petang.

Pria kelahiran Bogor 17 Desember 1972 itu melanjutkan, alternatif kedua dia menyebut bahwa tunjangan insentif setiap bulannya bisa dalam bentuk peroperasional kegiatan. Dalam artian, setiap para kader berkegiatan dikucurkan anggaran.

“Jadi ibu-ibu mau yang mana? Opsi pertama apa opsi kedua? Jadi yang opsi yang kedua ini lebih selektif. Sok pilih mana,” tanya dari suami Yanne Adrian lagi kepada kader.

Disela keriuhan sesi tanya jawab tersebut muncul celotehan seseorang yang menjawab pilihan dari pada penjelasan pasangan Bima Arya – Dedie A Rachim. Seketika suasana menjadi semakin harmonis dengan penuh canda.

“Dua-duanya,” sahut salah seorang warga yang disambut tepuk tangan oleh para hadirin.

Hal itupun sejalan dengan program utama pasangan Bima – Dedie. Sebab pasangan petahana ini memiliki program Bogor Samawa yang didalamnya terdapat Sekolah Ibu. Itu artinya pendidikan keluarga bagi para ibu diseluruh kelurahan untuk ketahanan keluarga.

Lalu, 50 beasiswa setiap tahun bagi pelajar berprestasi untuk kuliah di universitas dalam dan luar negeri, merenovasi 20 ribu RTLH sampai tahun 2023, Pemberian insentif bagi guru ngaji, dan Orang Tua Asuh yakni program kepedulian dari pejabat dan masyarakat menengah untuk membantu siswa yang tidak mampu.

Dalam kesempatan itu, hadir pula para tokoh masyarakat, kader PKK, LPM, dan sejumlah masyarakat Cimahpar. (Nai/ist)

ARTIKEL REKOMENDASI