bogorOnline.com
Calon Walikota Bogor petahana, Bima Arya, menilai kehadiran Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) mampu menjadi solusi atas penyumbatan lalulintas di Jalan Sholeh Iskandar. Bima Arya juga menilai, kawasan Tol BORR bisa menjadi pusat distrik bisnis.
“Karena ini betul-betul ditunggu warga untuk mengurai kemacetan,” ungkap Bima Arya di sela acara Bogor Running Race 10K yang dihelat PT Marga Sarana Jabar (MSJ), selaku operator Tol BORR, Ahad (1/4/18).
Walikota Bogor yang sedang cuti pilkada ini menjelaskan, arus kendaraan di kawasan ini sangat tinggi menuju Bogor bagian barat.
“Bogor Barat merupakan wilayah yang cukup padat di Kota Bogor. Karena banyak warga sana maupun warga dari Kabupaten Bogor yang melintas Kota Bogor menuju Jakarta. Ini kebutuhan Tol BORR sudah mutlak, harga mati. Kalau tidak akan stuck. Karena itu saya apresiasi MSJ bisa menyelaraskan ini semoga bisa berlanjut segera hingga sesi tiga dan seterusnya,” jelas Bima.
Setiap harinya, lanjut Bima, ada sekitar 600 ribu warga commuter Bogor – Jakarta – Bogor.
“Commuterline sudah maksimal. LRT pada saatnya akan masuk. Tapi tetap perlu didukung oleh sarana jalan tol yang memadai untuk segmen tertentu. Jadi di daerah ini pada hari biasa kalau tidak ada jalan tol sudah stuck,” bebernya.
Kawasan Bogor Barat merupakan daerah yang terus berkembang, selain karena ada Institut Pertanian Bogor (IPB), perkembangan permukiman di wilayah itu terus meningkat setiap tahunnya. Untuk itu perlu adanya formula baru dalam menata kawasan sekitarnya.
“IPB berkembang cepat. Pemukiman di sini berkembang pesat. Sekarang bagimana kita menata kawasan di sini. Menentukan zonasi yang tepat. Dan kapasitas untuk permukiman, apartemennya diatur, amdal lalinnya harus tepat dan lain sebagainya,” jelasnya.
Kedepan, kata Bima, Jalan Sholeh Iskandar ini akan dijadikan kawasan sentra metropolitan.
“Selama ini bertumpuk di seputaran Istana Bogor dan Kebun Raya atau di Bogor Tengah. Kami ingin membangun kawasan baru. Ada Olympic City disitu. Itu Central Business District (CBD)-nya Bogor ke depan. Selanjutnya kita tata zonasinya di sini,” jelas Bima.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan meresmikan Tol BORR pertengahan April 2018. Ruas yang akan diresmikan yakni Seksi IIB sepanjang 2,65 kilometer mulai dari Simpang Yasmin hingga Kedung Badak.
Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar (MSJ) Hendro Atmodjo menyatakan, saat ini pihaknya telah mengajukan permohonan uji layak operasi sebagai syarat yang harus dipenuhi sebelum peresmian. Menurut rencana, uji tersebut akan dilaksanakan pada 6-7 April 2018 oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan dan Polri.
“Paling cepat tanggal 15, karena kami masih ada satu tahap lagi yaitu sertifikasi layak operasi,” kata Hendro.
Ia menambahkan, sebelumnya Seksi IIB ini telah menjalani uji kekesatan dan kelendutan. Demikian halnya uji beban lantaran tol ini termasuk dalam tol layang atau elevated.
“Hasil dari serangkaian tes tersebut menyatakan bila Seksi IIB ini telah lulus uji kelayakan,” pungkasnya. (Nai/ist)