CIBINONG-
Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI-MPO) Cabang Bogor Yogi Prasetio mengatakan, demo ganyang mafia Pekan Olahraga Daerah (Porda) XIII Jawa Barat (Jabar) di Kabupaten Bogor tersebut. Pihaknya meminta kepada Bupati Bogor Nurhayanti untuk segara menjawab persolan dalam perhelatan olahraga Se Jabar itu.
Mulai dari masih Yogi menjelaskan, suksesi kegiatan yang hanya menjadi formalitas tanpa melihat seberapa antusias warga Bumi Tegar Beriman. Untuk turut berperan aktif menjadikan acara Porda sebagai pesta raya warga. Namun kenyataannya informasi acaranya saja tidak sampai pada kalangan bawah.
Ditambah suksesi administrasi yang sampai saat ini pihaknya tidak percaya dari semua laporan pertanggungj awaban Panitia Besar (PB) Porda untuk dana miliaran dari uang rakyat itu. Mengingat masih Yogi menjelaskan, indikasi permainan SPJ yang sering dilakukan oknum birokrat yang tidak seauai kenyataan dan sampai hari ini pun. Laporan Pertanggung jawaban PB belum kunjung keluar.
Tentunya ini sesuatu hal yang perlu dikawal pula ujung pangkalnya. Selain itu sambung Yogi menjelaskan, suksesi budaya tentu menjadi momentum untuk mempromosikan budaya lokal Kabupaten Bogor. Akan tetapi faktanya di perhelatan itu tidak menampilkan sesi yang kontinue mengenai pameran-pameran budaya.
“Yang ada hanya pentas entertement dengan mengundang artis atau penyanyi dan grup band yang begitu jauh dari unsur budaya dan kearipan lokal,” tagasnya dalam aksi unjuk rasa di depan kantor Pemkab Bogor kemarin.
Sebelumnya, puluhan massa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI-MPO) Cabang Bogor, kembali turun kejalan untuk mendesak para Penegak Hukum ganyang mafia Pekan Olahraga Daerah (Porda) XIII Jawa Barat 2018 Di Bumi Tegar Beriman yang diduga melakukan penyeleweng dana miliaran.
Ketua Umum HMI-MPO Cabang Bogor Lutfi Pratama mengatakan, menyisakan polemik dan kekecewaan di kalangan masyarakat, terkhusus masyarakat Kabupaten Bogor. Akan pengelolaan dana hibah sebesar Rp.133 M yang diberikan Pemerintah Daerah Pemkab Bogor. Kepada Panitia Besar Porda Jabar Ke XIII yang terindikasi digunakan dengan tidak proposional.
“Se akan ini hanya bualan dan terkesan main-main, bahkan disinyalir sebagai bahan bancakan, duit APBD Kabupaten Bogor,” tegas Lutfhi di lokasi ditengah guyuran hujan deras.
Hasil pantauan bogorOnline.com dilokasi, para mahasiswa dan mahasiswi tersebut nampak membara, untuk menyuarakan aspirasinya. Terkait dugaan penyeleweng dana Porda itu yang dikawal ketat oleh Petugas kemanan setempat. Guna mengamankan jalannya aksi unjuk rasa Mahasiswa tersebut.
“Tangkap, tangkap, tangkap koruptor, tangkap koruptor Porda sekarang juga,” teriak salah satu pengunjuk rasa.(rul)