bogorOnline.com
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) bersama anggota DPR-RI Komisi VII F-PPP H. Joko Purwanto, menggelar acara “Diseminasi IPTEK Pengawasan dan Pemanfaatan Tenaga Nuklir Di Indonesia” di Graha Dewi Sartika, Tanah Sareal, Sabtu (23/3/19).
Bentuk kerjasama antara Bapeten dan juga DPR-RI, dibuka langsung oleh anggota DPR-RI Komisi VII F-PPP H. Joko Purwanto. Turut hadir perwakilan masyarakat se-Kota Bogor, caleg DPRD Kota Bogor dari PPP Brenda Rara Pendhita dan Asep Abdul Wadud.
Anggota DPR-RI Komisi VII F-PPP H. Joko Purwanto, mengatakan bahwa Diseminasi adalah sebuah bentuk pendidikan kepada masyarakat, hal ini dilakukan agar informasi dan ilmu bisa disampaikan secara utuh. Saat ini pemanfaatan tenaganuklir sebagai sumber energi dalam kehidupan sehari-hari semakin luas baik di sektor industri, kesehatan, pertanian, pembangkit listrik dan lainnya.
“Melalui diseminasi pemanfaatan tenaga nuklir seperti ini, informasi yang diterima masyarakat bisa lebih jelas. Pemanfaatan energi nuklir inipun perlu mendapatkan pengawasan dari pemerintah agar dalam prakteknya, dampak negatif tenaga nuklir tidak membahayakan masyarakat dan lingkungan,” katanya.
Abdul Kohar Teguh Eko Prasetyo Kepala Bagian Komunikasi Publik Dan Protokol, Biro Hukum Kerjasama Dan Komunikasi Publik Bapeten menyampaikan bahwa Nuklir memang selalu ada di kehidupan kita sehari-hari, dan juga dia menunjukkan beberapa alat dan juga jenis bahan yang mengandung nuklir buatan manusia.
“Nuklir itu tidak selalu berbahaya, karena terbagi menjadi dua, ada yang berasal dari alam dan ada yang berasal dari buatan manusia. Untuk radiasi nuklir dari alam itu tidak akan berbahaya,” jelasnya.
Eko sapaan akrabnya, juga memaparkan manfaat dari nuklir juga banyak, seperti di bidang kesehatan, industri, pangan sampai pertanian.
“Dimana ada sisi positif pasti ada negatifnya, yang paling berbahaya adalah jika nuklir digunakan untuk berperang karena hanya dengan sedikit saja bahan bisa menghasilkan daya yang sangat besar,” tegasnya. (Nai/*)