Jonggol, bogoronline.com-Upacara perayaan Hari Lahir (Harlah) Pancasila 1 Juni 2019 di lingkungan Kecamatan Jonggol Kabupaten Bogor, memprihatinkan. Pasalnya, peserta upacara hanya diikuti sepuluh orang Aparatur Sipil Negara (ASN) berikut pemimpin upacara. Padahal, upacara Harlah Pancasila secara nasional dilaksanakan serentak sampai tingkat bawah termasuk kecamatan.
Ironisnya, sepuluh ASN yang setia kepada Pancasila itu, tidak ada seorangpun pegawai kecamatan Jonggol. Mereka adalah ASN Disdik, Kemenag dan Pajak. Bahkan pemimpin upacara, Yudi adalah ASN pada kantor Pajak Jakarta yang bermukim di Wilayah Jonggol.
“Saya terpaksa mengambil alih pimpinan upacara karena sudah saatnya waktu upacara, yang hadir hanya sepuluh orang. Saya dengar tidak ada seorang rekan kecamatan yang hadir,” kata Yudi usai upacara, Sabtu (1/6).
Lanjut dia, langkah itu diambil karena dirinya telah meminta izin kepada pimpinannya untuk bergabung dengan ASN lain yang melaksanakan upacara 1 Juni di wilayahnya.
“Sebenarnya, ini bukan upacara, hanya apel biasa karena tidak ada pengibaran bendera dan tidak ada kata sambutan,” lanjutnya.
Kepala seksi Pemerintahan Gogo Badarudin yang dihubungi melalui jejaring whatsapp mengatakan bahwa tidak ada perintah untuk melaksanakan upacara Hari Lahir Pancasila tingkat Kecamatan Jonggol. Karena kegiatan dipusatkan di Pemkab Bogor Cibinong.
“Kami tidak mendapat perintah untuk melaksanakan upacara. Yang ada, hanya edaran untuk melaksanakan upacara di Cibinong,” terang Gogo mengelak.
Berbeda dengan Kecamatan Jonggol, dua kecamatan tetangganya, Cariu dan Tanjungsari, tetap melaksanakan upacara. Informasi yang dihimpun bogoronline.com, dua kecamatan itu peserta upacaranya adalah seluruh pegawai yang berkerja di lingkungan kecamatan masing-masing.
“Ya, hari ini kami melaksanakan upacara hari lahir pancasila di tingkat kecamatan Tanjungsari. Semua pegawai wajib hadir pada upacara itu,” tandas Kasi Trantib Tanjungsari Tatang Rahmat. (Soeft)
