Kota Bogor – bogorOnline.com
Rencana Pemerintah Kota Bogor melakukan pelebaran jembatan yang berlokasi di Jalan Otto Iskandardinata (Otista) untuk mengatasi kemacetan perlahan tapi pasti. Pelebaran jembatan bakal dilaksanakan pada 2020 mendatang.
Kepada awak media, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengatakan, pihaknya saat ini tengah mengusulkan anggaran untuk kegiatan pembebasan lahan milik warga di sekitar jembatan dalam APBD Perubahan 2019.
“Karena tahun 2020 sudah akan dilaksanakan pelebaran jembatan, maka harus ada pembebasan beberapa bidang rumah warga area sebelah kiri jembatan,” kata Dedie, Selasa 30 Juli 2019.
Lebih lanjut dijelaskannya, bahwa usulan anggaran yang berkisar Rp 5 – 8 miliar masih dibahas secara teknis. Begitu juga saat ini sedang dilaksanakan revisi Detail Engineering Desain (DED) dan pengukuran peta bidang.
“(Proses) sedang revisi DED dan pengukuran peta bidang. Peta bidang kita dahulukan sekarang agar perubahan bisa untuk appraisal dan pembebasan tanahnya,” jelas Dedie.
Diketahui, kepadatan arus lalu lintas kendaraan di kawasan Jalan Otista sudah menjadi pemandangan jamak hampir terjadi setiap hari terutama pada jam-jam tertentu.
Antrian kendaraan terjadi selepas pertemuan dua arus lalu lintas di Jalan Pajajaran, yakni dari arah Plaza Keboen Raya dan Terminal Baranangsiang masuk menuju Jalan Otista sampai dengan Jembatan Otista.
Jauh sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Chusnul Rozaqi sempat mengatakan bahwa pihaknya telah mengajukan bantuan dana sebesar Rp90 miliar yang diperuntukkan untuk dua kegiatan pelebaran jembatan di Jalan Otista dan Jalak Harupat.
“Kita sudah mengajukan bantuan baik ke provinsi maupun pusat. Dan yang pasti pelaksanaan (pelebaran jembatan) setelah anggaran itu turun, tapi kita terima barangnya saja,” kata Chusnul waktu itu.
Saat ditanya apakah pelebaran jembatan tersebut dapat dibiayai APBD Kota Bogor, ia mengatakan hal itu bisa saja. Namun dikarenakan kebutuhan anggaran cukup besar maka bisa menutup kepada kegiatan-kegiatan prioritas yang lain.
“Jadi tergantung dari prioritasnya di situ, apakah akan menutup kepada anggaran kegiatan prioritas yang lain kerena angggaran cukup besar,” jelas Chusnul.
Adapun anggaran yang diajukan baik ke provinsi maupun pusat sesuai kebutuhan untuk jembatan Otista sebesar Rp40 miliar. Sedangkan jembatan Sempur di Jalan Jalak Harupat lebih besar di angka Rp50 miliar. “Desain sendiri kita sudah ada,” tukasnya. (HRS)