Bogor Tengah – bogorOnline.com
Aliansi kota Asia Pasifik untuk pengendalian tembakau dan pencegahan penyakit yang tidak menular (Asia Pacific Cities Alliance for Tobacco Control and NCDs Prevention/APCAT) menggelar konferensi keempatnya (4th APCAT Summit) di Kota Bogor.
Agenda konferensi yang dihadiri 47 wali kota/bupati dari 12 negara ini berlangsung selama dua hari pada 25-26 September 2019 di Hotel Grand Savero, Jalan Pajajaran, Bogor Tengah. Tidak hanya kepala daerah, hadir pula para pemangku kebijakan mulai dari anggota legislatif, komunitas, para kepala dinas kesehatan dan sejumlah stakeholder lain.
“APCAT bertujuan untuk membangun program pengendalian tembakau dan penyakit tidak menular (NCD) yang kuat melalui komitmen politik, peluang kemitraan baru, pemanfaatan sumber daya yang berkelanjutan dan efektif, serta kinerja sistem kesehatan publik yang lebih kuat dan efektif,” kata Wali Kota Bogor Bima Arya dalam keterangannya pada Rabu 25 September 2019.
Dipilihnya Kota Bogor sebagai tuan rumah, selain karena jabatan Bima Arya di APCAT sebagai Ketua Bersama (Co-Chair) APCAT dengan Wali Kota Balanga City, Filipina Francis Anthony S. Garcia, juga Bogor ini merupakan kota yang pertama memiliki Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok (Perda KTR) yang menjadi payung hukum bagi proses pengendalian tembakau di Bogor. Bahkan, selama ini Bogor pun sering menjadi referensi bagi daerah lain untuk belajar tentang pengendalian tembakau.
Kota Bogor juga bisa disebut yang pertama dalam melakukan pelarangan iklan-iklan rokok di ruang-ruang publik. Meskipun kebijakan ini dinilai berpotensi mengurangi Pendapatan Asli Daerah, kebijakan ini terhitung sukses dalam menekan pertumbuhan rokok di kalangan pemula serta tidak berpengaruh pada PAD kota Bogor.
Kiprah Kota Bogor dalam pengendalian tembakau banyak diapresiasi banyak pihak. Kementerian Kesehatan sudah beberapa kali memberikan penghargaan kepada Wali Kota Bogor Bima Arya atas komitmennya terhadap pengendalian tembakau. Terakhir, WHO juga memberikan penghargaan kepada Bima Arya atas kiprah yang sama.
Perwakilan Union Against Tuberculosis and Lung Disease (The Union) Fauzi Ahmad Noor mengungkapkan, ada 175 delegasi dan partisipan dari luar dan dalam negeri yang hadir dalam 4th APCAT Summit di Kota Bogor. Para delegasi dari kota dan negara yang berpartisipasi akan berbagi pengalaman dan pelajaran yang dipelajari dalam pencegahan NCDs dan pengendalian tembakau.
“Konferensi akan call to action yang meliputi review serta menerapkan best practice WHO dalam pengendalian NCD dan tembakau, menerapkan kebijakan terbaik dalam pengendalian tembakau; dan mengukur dan mengevaluasi kemajuan, sehingga dapat memantau hasil dari implementasi dari intervensi,” ujar Fauzi.
The Union merupakan mitra dari Kementerian Kesehatan RI yang aktif terlibat dalam pengendalian rokok, khususnya pada pengembangan regulasi dan implementasi kawasan Tanpa Rokok serta pengendalian iklan-sponsorship rokok di Kabupaten/Kota melalui Aliansi Bupati/Wali Kota Peduli Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
Delegasi dari 12 negara Asia Pasifik ini adalah Indonesia, Malaysia, Singapura, Kamboja, Bangladesh, India, Laos, Myanmar, Nepal, Filipina, Timor Leste dan Vietnam. Selain itu ada juga anggota parlemen, pejabat pemerintah nasional/subnasional, komunitas/organisasi, akademisi dan media.
Konferensi akan memiliki sesi interaktif, menyediakan platform untuk pertukaran pengetahuan, berbagi praktik terbaik dan tindakan untuk memerangi tembakau dan epidemi penyakit tidak menular. Hal ini sangat diyakini bahwa APCAT Summit akan bertindak untuk membuat dan menerapkan kebijakan pengendalian tembakau komprehensif dengan penggunaan sumber daya yang efektif di tingkat nasional dan subnasional.
Pemerintah Kota Bogor dalam pelaksanaan APCAT Summit akan memberikan nuansa dan warna yang berbeda dari pelaksanaan sebelumnya. Mengangkat tema serving, inspiring dan entertaint, memadukan acara konferensi dengan acara budaya hingga potensi yang dimiliki Kota Bogor sebagai Green City, Heritage City dan Smart City. (*/HRS)