Kota Bogor – bogorOnline.com
Sejumlah mahasiswa dari Forum Kajian Mahasiswa berbekal spanduk dan beberapa kertas karton melakukan aksi demo di depan Mall Boxies 123, Jalan Raya Tajur, Bogor Timur, Kota Bogor, Selasa siang 14 Januari 2020. Dalam orasinya, mereka mempertanyakan soal perizinan pusat perbelanjaan yang baru buka empat hari lalu itu.
“Jalan Tajur ini menjadi macet karena adanya mall Boxies. Keberadaan mall ini apakah sudah sesuai dengan Perda RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah), dan bagaimana soal analisa dampak lalu lintas (Andalalin)-nya,” ungkap kordinator aksi, Irwan.
Ia mengatakan, bahwa permasalahan pelik yang terjadi di Kota Bogor hari ini adalah mengenai konversi lahan untuk pembangunan tempat-tempat komersil. Tentunya hal ini akan banyak menimbulkan dampak tidak hanya lingkungan akan tetapi sosial budaya masyarakat juga akan terkena imbasnya.
“Hari ini kita melihat dengan seksama pembangunan tempat komersil yang bernama Boxies Mall Tajur yang diindikasikan telah melanggar Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang RTRW Kota Bogor 2011-2031. Belum lama ini tembok penahan tanah yang menimpa dua rumah warga yang menyisakan trauma bagi masyarakat yang menjadi korban. Terlepas dari ambruknya tembok tersebut tentu saja menimbulkan berbagai pertanyaan mulai dari perencanaan pembangunan dan perizinan yang dipandang hanya kesepakatan kaum kapitalis dengan penguasa tanpa memandang dampak negatif bagi masyarakat kota bogor,” kata Irwan.
Ia kembali mempertanyakan apakah pembangunan tersebut telah sesuai dengan RTRW?. Pihaknya menilai bahwa pembangunan mall tersebut sangat jelas tidak matang dan sarat akan perizinan pembangunan dan dampak sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar dan tentu saja izin andalalin pun harus dipertanyakan karena letak pembangunan mall tersebut sangat rawan kemacetan.
“Kami menolak keras keberadaan mall Boxies ini. Pemkot Bogor harus memperhatikan kesejahteraan dan kelangsungan masa depan sosial budaya dan lingkungan Kota Bogor, bukan kepentingan korporasi semata,” ujarnya.
Senada diungkapkan Rizki, mahasiswa lainnya meminta agar operasional mall Boxies dihentikan. Pemkot Bogor harus melakukan kajian ulang terhadap Andalalin maupun persoalan warga yang terdampak.
“Kita minta aktifitas dihentikan dulu, karena banyak permasalahan disini,” tegasnya sambil mengancam bahwa mahasiswa akan kembali melakukan aksi demo dalam waktu dekat.
Sementara itu ditempat terpisah, perwakilan mall Boxies, Jozarki Taruna Jaya menuturkan, demo mahasiswa mempertanyakan soal perizinan, padahal izin mall Boxies sudah lengkap ada semua.
“Semua izin sudah lengkap dan ada,” ujarnya.
Terkait kemacetan yang terjadi di kawasan Jalan Raya Tajur, ia menjelaskan bahwa saat pertama kali dibuka selama dua hari animo masyarakat sangat besar sehingga terjadi kemacetan.
“Dua hari kemarin itu memang diluar dugaan kami, animo masyarakat tinggi, jadi banyak warga kesini, wajar kalau macet didepan,” ungkapnya. (HRS/BNI)