BOGORONLINE.com, Bogor Tengah – Wali Kota Bogor, Bima Arya meminta pihak mal Boxies menindaklanjuti rekomendasi Dinas Perhubungan (Dishub) berdasarkan hasil observasi selama satu pekan pasca dibukanya untuk umum. Pasalnya, rekomendasi tersebut menurut Bima untuk mencegah kemacetan yang kerap terjadi di kawasan Jalan Raya Tajur atau tepatnya depan pusat perbelanjaan itu khususnya pada akhir pekan.
“Antisipasi untuk mencegah titik penumpukan mobil, Dishub sudah merekomendasikan semuanya, celukannya, pintu masuknya, tapi itu dilakukannya tidak dengan menebang pohon,” ujar Bima kepada awak media di Balaikota Bogor, Senin (27/01/2020).
Sejauh ini, lanjut Bima, pihak mal Boxies 123 menyatakan sudah siap melaksanakan rekomendasi dari Dishub. Berkaitan hal ini, Pemkot Bogor tinggal melakukan pengawasan apakah rekomendasi itu dilakukan dengan segera atau tidak oleh pihak mal Boxies.
“Iya, rekomendasi harus dilaksanakan segera. Nanti kita lihat, bisa saja dihentikan operasionalnya kalau tidak langsung dikerjakan dan itu sangat bisa kalau memang menimbulkan persoalan. Makanya kita pantau terus, kalau macet parah, (rekomendasi) tidak dilakukan, kita tutup, nggak ada cerita,” tegasnya.
Terpisah, Ketua DPD KNPI Kota Bogor, Bagus Maulana Muhammad turut mengomentari soal mal Boxies. Kata dia, dalam persoalan mal Boxies ada tiga hal yang dilakukan Pemkot Bogor.
Pertama kata Bagus, pola mal Boxies yang masih beroperasi itu sudah dilakukan dan faktanya kemacetan memang terjadi. Kedua, seharusnya dilakukan juga evaluasi dengan kondisi saat mal Boxies tidak beroperasi.
“Ya, sehingga nanti output yang diterima bisa seimbang, jadi bisa tahu ada atau tidaknya dampak beroperasinya mal Boxies terhadap lalu lintas seperti apa, jadi mal Boxies harus ditutup dulu,” ungkap Bagus.
Menyikapi rencana mal tersebut yang akan melakukan penebangan pohon, Bagus menegaskan bahwa Belanda saja yang segitu penjajahnya datang ke Kota Bogor itu menanam pohon.
“Jadi, kalau hari ini ada orang atau lembaga yang sengaja menebang pohon dengan alasan apapun itu mentalnya lebih rusak dari penjajah,” tegasnya.
Pihaknya mengaku sudah melakukan konsolidasi dengan beberapa Organisasi Kepemudaan (OKP) dan komunitas lingkungan hidup, kalau memang penebangan pohon tetap dilakukan maka pihaknya akan bereaksi.
Ketiga, lanjut dia, hal tersebut harus menjadi pembelajaran bagi Pemkot Bogor untuk serius menelaah semua sistem perizinan yang ada. Jangan sampai ada istilah dikredit. Yang penting launcing dulu ternyata rekomendasi baru dikeluar atau segala macamnya.
“Nah ini pembelajaran buat kita semua. Jadi kesimpulannya mal Boxies harus ditutup supaya bisa dilihat perbedaanya, ketika beroperasi dan saat tidak beroperasi,” tandasnya. (hrs)