BOGORONLINE.com, kota Bogor – Wali Kota Bogor Bima Arya memimpin apel pengamanan dan pemantauan suasana malam Idul Fitri 1441 H, Sabtu (23/5/2020). Ratusan personel disiagakan di halaman Balaikota Bogor yang terdiri dari jajaran TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Pemadam Kebakaran hingga pasukan kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup.
Tampak hadir mengikuti jalannya kegiatan Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser, Dandim 0606/Kota Bogor Kolonel Teguh Cahyadi, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Bogor Bambang Sutrisna, Ketua Pengadilan Negeri Bogor Ridwan dan Dandenpom III/1 Bogor Letkol CPM Sugiarto.
Usai apel, Forkopimda dan petugas gabungan langsung melakukan patroli keliling Kota Bogor untuk memastikan suasana kondusif. Titik pertama yang dipantau adalah Pos Pengamanan gabungan di Jalan Soleh Iskandar atau dekat Tol BORR. Hal serupa juga dilakukan di Pos Pengamanan exit Tol Jagorawi-Baranangsiang. Di pos tersebut, Forkopimda diberikan penjelasan mengenai kondisi di lapangan, termasuk tren mudik.
“Sejauh ini arus mudik kendaraan roda empat tidak terlalu mencolok. Yang lebih banyak justru motor yang melintas dari arah Kabupaten Bogor. Kemudian di checkpoint Jagorawi dilaporkan bahwa pengawasan dilakukan secara ketat, bagi yang melanggar melebihi kapasitas diminta putar balik,” ungkap Bima.
Kepada sejumlah petugas, Bima Arya juga memberikan bingkisan sebagai wujud apresiasi mereka yang masih bertugas di hari raya. Pemantauan kemudian dilanjutkan ke kawasan Pasar Anyar. Di tempat ini sudah tampak personel gabungan, khususnya Dinas Lingkungan Hidup yang tengah membersihkan tumpukan sampah serta puing-puing bekas lapak para PKL.
“Malam ini berbeda dengan malam-malam takbiran biasa. Suasananya lebih sepi, lebih cair, tidak ada kemacetan, biasanya tahun ke tahun macetnya parah. Penumpukan massa tampak di Dewi Sartika, itu pun relatif tidak seramai biasanya. Pembersihan jadi lebih cepat karena di kios-kios di Pasar Anyar sudah kita bersihkan sejak beberapa hari lalu. Jadi malam ini agak lebih ringan dibandingkan tahun sebelumnya,” jelasnya.
Bima Arya menyebut sisa PSBB tahap ketiga ini akan dimaksimalkan oleh Pemkot Bogor.
“Pengawasan terus dilakukan, melakukan rapid test dan swab dan kami akan fokus di wilayah. Jadi, supaya orang tidak keluar, kita penuhi semua. Saya minta dapur umum diaktivasi di setiap kelurahan. Kemudian saya berikan atensi khusus kepada Lansia. Lansia jangan dulu keluar. Lansia ini gampang tertular. Lalu, tempat-tempat isolasi disiapkan semaksimal mungkin,” beber Bima.
Untuk memantau masyarakat yang nekat mudik ke Kota Bogor, lanjut Bima, Pemkot Bogor sudah menyiapkan aplikasi berbasis website bagi RT/RW yang menemui di wilayahnya ada kedatangan pemudik.
“Beberapa wilayah sudah siap. Jadi kalau orang masuk, sekarang kita ada datanya. Kita ada data melalui aplikasi, jadi semua orang yang masuk kita bisa pantau. Karena mereka semua akan mengisi ini. RT/RW yang mengisi, nanti direkap, semua ada datanya. Kita monitor selama 14 hari. Sejumlah RW Siaga bahkan sudah menyiapkan ruang isolasi khusus untuk menampung jika ada masyarakat dari luar kota yang nekat mudik ke wilayahnya,” pungkasnya. (*)