Perusakan Alam Dan Ketersediaan Air Muncul Dalam Reses III Tanjungsari

BOGORONLINE.com, TANJUNGSARI – Reses Anggota DPRD Kabupaten Bogor Masa sidang III 2019 – 2020 Daerah Pemilihan (Dapil) II yang digelar di Kecamatan Tanjungsari, menghimpun berbagai keluhan. Selain permasalahan bantuan untuk memutus penyebaran corona virus disease 2019 (Covid 19) permasalahan pelestarian alam di wilayah paling ujung Kabupaten Bogor juga mumcul.

Camat Tanjungsari Sutisna yang bertindak sebagai pemandu acara reses memunculkan rusaknya alam di wilayahnya. Sehingga, kebutuhan air, baik untuk pertanian maupun kebutuhan rumah tangga, terganggu.

Sebagai wilayah yang mayoritas penduduknya petani sawah, air merupakan kebutuhan utama. Namun karena banyaknya perusakan alam seperti penebangan dan penambangan membuat kebutuhan tidak air terpenuhi.

“Saya sedih kalau sudah masuk musim kemarau, wilayah tanjungsari kekurangan air bersih. Jangankan untuk lahan pertanian, buat kebutuhan rumah tangga saja susah,” papar Sutisna di depan Dewan Dapil II, Rabu (24/6).

Karena itu, dirinya meminta kepada anggota dewan untuk mencari jalan keluar demi terwujudnya ketersediaan air. Ditekankan, selama dirinya menjadi camat, masyarakat banyak yang mengeluhkan permasalahan air.

“Masyarakat saya tidak membutuhkan gedung dan bangunan mewah. Kami hanya membutuhkan air, air, air dan air,” kata Sutisna yang disambut aplaus peserta reses.

Menanggapai perusakan alam yang disebabkan penambangan oleh salah satu perusahaan pemecah batu, PT. Bogor Mineral (BM), Anggota Komisi III Achmaf Fathoni mengatakan, akan memperhatikan permasalahan itu.

Dirinya telah mendengar, limbah berupa pasir yang dibuang PT. BM ke sungai merusak lahan pertanian. Selain mengganggu irigasi akibat terjadinya sedimentasi pasir limbah, juga mengakibatkan berkurangnya debit air yang masuk lahan petani. Sehingga berakibat lahan puluhan ribu hektar di lima desa gagal panen.

Kita akan menyampaikan permasalahan ini kepada dinas pertanian untuk mencari solusi agar kebutuhan air petani dapat dipenuhi,” tegas Achmad Fathoni.

“Untuk kebutuhan rumah tangga saat terjadi kemarau, bisa kita atasi dengan pipanisasi. Pemerintah kecamatan tinggal mengusulkan kepada pemerintah kabupaten,” sambungnya.

Sementara itu, Anggota Fraksi PDI Perjuangan Muad Khalim mengatakan, mendukung pernyataan Camat Tanjungsari yang ingin ketersediaan air terpenuhi. Karena itu, pihaknys akan berkoordiinasi dengan anggotadewan dapol II serta mengupayakan lewat anggota DPR RI melalui partainya .

“Kita akan telusuri dulu sumber mata air yang tetap mengalir saat musim kemarau. Butuh waktu untuk mengupayan ini,” tandas Muad Khalim yang juga Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor. (Soeft)

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *