Disparbud Kejar Penataan Kawasan Batutulis

BOGORONLINE.com, Bogor Selatan – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor bersiap melaksanakan penataan kawasan Batutulis menjadi pusat budaya Kota Bogor. Untuk mematangkan rencana itu, Sekretaris Daerah Kota Bogor Syarifah Sofiah bersama Kepala Disparbud Kota Bogor Atep Budiman dan Camat Bogor Selatan Hidayatullah meninjau sejumlah situs dan tempat yang memiliki nilai sejarah lain di kawasan Batutulis, pada Rabu (21/4/2021).

Syarifah Sofiah mengatakan, kegiatan ini menjadi bagian dari tindaklanjut hasil rapat dengan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, kemarin. Dalam rapat disebutkan bahwa Kota Bogor terpilih menjadi tuan rumah dari kegiatan Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) tahun ini.

“Pada saat menjadi tuan rumah tentu harus bisa juga menunjukkan Kota Pusaka itu potensinya apa saja. Selain Istana Bogor dan lain-lain, yang kita lihat mempunyai nilai sejarah adalah Batutulis,” kata Syarifah di eks SDN Batutulis.

Untuk itu, lanjut dia, dalam menghadapi agenda pada Oktober 2021 mendatang tersebut, sejumlah pembenahan dilakukan dan sejalan dengan rencana penataan kawasan Batutulis oleh Disparbud.

“Kebetulan tahun ini ada pekerjaan pembenahan ini di Disparbud. Tentu ada penyesuaian-penyesuaian desain yang disiapkan pada saat menjadi tuan rumah pada bulan Oktober. Mudah-mudahan bisa terkejar,” kata Syarifah.

Dijelaskan olehnya, ada beberapa perubahan yang ada di eks SDN Batutulis, seperti adanya perluasan fasilitas untuk tempat parkir. Selain itu, pada bangunan bagian depan akan dibongkar dibuat refresentatif dengan terdapat pagar juga ornamen lainnya.

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten berkaitan dengan situs-situs yang dikelolanya.

“Di situs-situs yang ada, kita lihat tidak ada penjelasan. Ini adalah kewenangan BPCB Banten, jadi mungkin nanti kita mengundang mereka, ajak diskusi juga saat merapihkan ini dengan tujuan untuk keperpustakaan karena ini sudah menjadi aset nasional cagar budaya. Kemudian juga kita akan minta supaya masing-masing situs itu diberikan penjelasan,” paparnya.

Ditempat yang sama, Kepala Disparbud Kota Bogor, Atep Budiman menjelaskan, kegiatan tahun ini hanya revitalisasi dengan anggaran sebesar Rp450 juta. Sebetulnya, kata Atep, dari hasil kajian Feasibility Study (FS) sampai rencana pembangunan museum, hanya saja butuh anggaran yang besar.

“Karena butuh anggaran besar, kita usulkan ke provinsi Jawa Barat juga masih fokus anggaran ke penanganan pandemi Covid-19. Sementara tahun ini dikejar menjadi tuan rumah Kota Pusaka, kita gunakan (anggaran) yang ada,” ungkapnya.

Sehingga, sambung Atep, peserta dari delegasi 70 kota dan kabupaten nanti bisa disuguhkan berbagai pertunjukan di pusat budaya Bogor. (Hrs)

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *