Bogoronline.com – Pemerintah sejak 1 juli telah resmi memberikan vaksin Covid-19 kepada anak-anak usia 12-17 tahun. Hal tersebut berdasarkan Surat Edaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.021/I/1727/2021, anak-anak berusia 12-17 tahun telah dapat menerima vaksinasi COVID-19, dengan tetap memprioritaskan vaksinasi kepada tenaga kesehatan, lansia, petugas pelayanan publik, dan kelompok masyarakat rentan.
Dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dalam rekomendasi pemberian vaksin COVID-19 untuk anak dan remaja. Rekomendasi itu mengungkapkan hasil evaluasi uji klinis fase 1 dan 2 vaksin Sinovac untuk anak usia 12-17 tahun yang dirilis Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
Hasil uji klinis tersebut menyatakan, vaksin Sinovac untuk anak usia 12 tahun ke atas aman dan serokonversi tinggi (adanya perkembangan antibodi).
Lalu bagaimana dengan kelompok usia dibawah 12 tahun?
Dari dasar pertimbangan hasil uji klinis fase 1 dan fase 2 vaksin CoronaVac buatan Sinovac in anak umur 3-17 tahun dengan metode randomisasi, buta ganda dan kontrol plasebo di Zanhuang (China) mengungkapkan adanya KIPI pada 26 – 29 % kelompok subjek, secara statistik tidak berbeda bermakna dengan kelompok plasebo (24%).
KIPI terbanyak berupa nyeri ringan dan sedang pada lokasi penyuntikan (13%). KIPI serius hanya 1 kasus tidak ada hubungan dengan vaksin.
Sementara, kelompok anak usia 3 -11 tahun mengalami KIPI terutama demam, sedangkan pada kelompok umur 12 –17 tahun tidak ada laporan demam dan hanya mengalami KIPI berupa nyeri di lokasi suntikan.
Serokonversi setelah dosis ke 2 pada fase 1; 100 %, dengan GMT 55-117.4. Pada fase 2 serokonversi 96.8 -100 %, dengan GMT 86.4 –142.2. Tidak ditemukan respons antibodi pada kelompok plasebo.
Pemberian vaksin dosis 3 ug, penyuntikan 2 kali dengan jarak 1 bulan menunjukkan keamanan dan imunogenisitas yang lebih baik. Hasil uji klinis fase 1 dan 2 menunjukkan keamanan dan imunogenitas yang meyakinkan. Namun hasil uji klinis fase 3 belum ada.
IDAI meninjau, pengalaman selama ini pemakaian vaksin dengan platform inactivated aman dan efikasinya baik, melalui hasil evaluasi khasiat dan keamanan Komite Nasional Penilai Obat dari BPOM.
Diketahui, kasus positif Covid-19 pada anak Indonesia umur 0-18 tahun menurut data covid19.go.id sebesar 12,6 persen, yang berarti 1 dari 8 orang yang tertular Covid-19 adalah anak.
Sementara, Kasus positif Covid-19 anak umur 1 –5 tahun sebesar 2,9 persen , sedangkan usia sekolah/remaja umur 6 –18 tahun sebesar 9,7 persen. Angka kematian pada anak umur 1-5 tahun sebanyak 0,6 persen, umur 6 –18 thn sebesar 0,6 persen.
Anak dapat tertular dan atau menularkan virus corona dari dan ke orang dewasa disekitarnya (orangtua, orang lain yang tinggal serumah, orang yang datang ke rumah, teman atau guru di sekolah pada pembelajaran tatap muka) walau tanpa gejala.
“Jadi kita amankan anak kita dulu, kita akan aman juga semuanya. Kita bisa lindungi orang semua jadi kalau anak ini kita imunisasi sesegera mungkin dan semuanya nanti ke kelompok usia dibawah 12 tahun akan cepat tercapai insyaallah. Jadi lindungilah anak Indonesia sesegera mungkin ikutilah program imunisasi covid untuk anak Indonesia yang dari umur 12-17 tahun”, ujar Prof. Aman B. Pulungan, ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia. (BUNGA)