Satgas Covid-19 Kota Bogor Bantu Kebutuhan Oksigen di Rumah Sakit

BOGORONLINE.com, Kota Bogor – Pemakaian oksigen untuk kebutuhan medis di rumah sakit di Kota Bogor terus meningkat. Hal ini disebabkan karena melonjaknya kasus positif dalam beberapa minggu terakhir. Tingginya permintaan ini rupanya tidak bisa diimbangi dengan ketersediaan oksigen dari pemasok.

Satgas Covid-19 Kota Bogor kemudian bergerak cepat dengan melakukan koordinasi kepada Kementerian Kesehatan dan Kementerian BUMN. Hasilnya, Kota Bogor mendapatkan bantuan 100 tabung oksigen berukuran 6 meter kubik untuk kebutuhan di rumah sakit.

Bantuan oksigen medis tersebut tiba di Posko Logistik PPKM Darurat, Jalan Sudirman, Bogor Tengah, Kota Bogor pada Senin (5/7/2021) sekitar jam 23.30 WIB. Di mana tabung-tabung tersebut telah dilakukan isi ulang oksigen oleh PT Krakatau Steel di Cilegon, Banten.

“Stok di lapangan menipis, suplayer banyak yang tidak mampu lagi memasok. Kami data berapa RS yang memerlukan pasokan tambahan oksigen. Ada beberapa RS yang menyampaikan kepada kami bahwa akan habis per hari Senin tadi. Karena itu kami bergerak cepat, akhirnya bisa dibantu oleh Pak Menkes dan Pak Menteri BUMN,” ungkap Bima Arya saat memantau pendistribusian oksigen, Senin malam.

“Jadi, Krakatau Steel siap untuk memberikan bantuan 100 tabung besar oksigen. Kami kirim truk ke sana dari Satpol PP dibantu BPBD, kemudian didistribusikan ke beberapa RS yang memang sudah habis stok oksigennya,” jelasnya.

Pada malam tersebut, Bima Arya memonitor penyaluran oksigen untuk tiga rumah sakit, yakni RS Azra (16 tabung), RS Hermina (5 tabung) dan RS Medika Dramaga (20 tabung). “Besok pagi (Selasa, 6 Juni 2021) ada beberapa RS lagi termasuk Rumah Sakit Lapangan, Pusat Isolasi Asrama IPB dan RS lainnya yang membutuhkan,” kata Bima.

Setiap harinya, kata Bima, Satgas Covid-19 Kota Bogor mengusahakan selalu mengambil pasokan baru oksigen di Krakatau Steel.

“Stok yang baru datang ini bisa bertahan beberapa hari ke depan. Tapi tadi berdasarkan rakor dengan Pak Menko Luhut, disampaikan bahwa diperkirakan tiga hari ke depan distribusi oksigen harusnya bisa kembali normal. Tapi kita tetap mengantisipasi. Setiap hari akan kita coba memaksimalkan tambahan oksigen ini ke RS-RS,” terangnya.

Dinas Kesehatan Kota Bogor mencatat adanya lonjakan penambahan kasus positif pada Senin (5/7/2021). Sebanyak 562 kasus positif baru dilaporkan dari wilayah.

“Memang situasinya masih darurat. Terus merangkak naik, angka kematian tinggi. Terkonfirmasi ada varian delta di Kota Bogor. Jadi dengan kondisi seperti ini kami mengingatkan kepada masyarakat untuk ekstra hati-hati dan Pemkot terus maksimalkan untuk menambah semua fasilitas. Nakes ditambah, tempat tidur di tambah di RS, kemudian juga pusat isolasi,” ungkap Bima.

Ia menambahkan, jika tenaga kesehatan banyak yang terpapar karena kelelahan menghadapi situasi darurat seperti ini, dikhawatirkan rumah sakit tidak akan mampu mengimbangi lonjakan kasus.

“Makanya meminta kesadaran kepada semua warga, karena kalau lonjakannya semakin tinggi maka nakes semakin banyak terpapar dan rumah sakit akan kolaps. Mobilitas warga harus ditekan lagi untuk menekan penyebaran varian delta. Mobilitasnya harus ditekan minimal 50 persen, Kota Bogor masih 20 persenan lah. Harus lebih ditekan lagi. Jadi kami tadi sepakat untuk mengencangkan pengetatan. Kita sedang berpikir melakukan kebijakan yang lebih ketat lagi terkait dengan arus Jakarta-Bogor. Formatnya nanti akan kita umumkan,” pungkasnya. (Sep)

ARTIKEL REKOMENDASI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *