Parung – Anggota DPRD Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya merasa kecewa lantaran pembangunan tahap I RSUD Bogor Utara, Desa Cogrek, kecamatan Parung, kabupaten Bogor baru dikerjakan 30 persen.
Proyek senilai Rp93 miliar dari APBD Pemerintah provinsi Jawa barat itu dipastikan tidak akan selesai 100 persen pada tahun 2021 dengan sisa waktu pengerjaan tinggal 53 hari lagi.
Selain itu, kekecewaan Asep terhadap progres proyek tersebut juga dikarenakan ia terlibat dalam mendorong terealisasinya RSUD Bogor Utara itu sebagai warga kabupaten Bogor.
“Tadi bertemu dengan kontraktornya. Katanya progres saat ini baru sekitar 30 persen, karena memang baru mulai September 2021. Mereka bilang, pada akhir tahun ini maksimal bisa selesai 80 persen saja,” kata Asep saat meninjau lokasi pembangunan RSUD Bogor Utara, Jumat (12/11).
Politisi Demokrat itu, sangat berharap kepada penyedia jasa PT Jasa Semanggi Enjiniring (JSE) pembangunan RSUD Bogor Utara, memaksimalkan waktu yang ada, sekaligus memperhitungkan cuaca di Bogor yang sulit diprediksi.
“Percepatan bisa dengan menambah jumlah pekerja dan jam kerja setiap harinya. Supaya progres meningkat. Tapi ya kalau hanya bisa 80 persen, harus dicapai. Nanti kami juga bayarnya ya sesuai progres saja,” kata Asep.
Setelah ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyerahkan sepenuhnya penganggaran pembangunan RSUD Bogor Utara, kepada Pemkab Bogor.
“Artinya setelah ini akan dilanjutkan menggunakan APBD Kabupaten Bogor. Kan memang Pemkab Bogor sangat serius untuk menyiapkan fasilitas layanan kesehatan di Bogor Utara ini,” kata Asep.
Asep menyebut, pembangunan RSUD Bogor Utara itu harus benar-benar diperhatikan oleh pemerintah kabupaten Bogor, karena kebutuhan kesehatan kabupaten Bogor masih dianggap kurang.
“Rasio dari WHO itu 1 banding 1000. Jadi kalau ada 6 juta warga harusnya ada 6000 tempat tidur. Sementara, di kabupaten Bogor sekarang tersedia hanya 3500 tempat tidur, jadi baru mewakili 3,5 juta warga. Kita masih butuh 2500 lagi,”katanya