BOGORONLINE.com, PARUNGPANJANG – Perlintasan kreta listrik atau Commuter Line di Desa Kabasiran dan Desa Parungpanjang Kecamatan Parungpanjang Kabupaten Bogor dikeluhkan warga dan pengguna jalan lantaran menggunakan bambu.
“Sangat khawatir dengan banyaknya dilintasi oleh kendaraan tapi palang pintunya menggunakan bambu. Saya sering melintas disini, “ungkap Iwan (35) Pengendara sepeda motor, di lokasi.
Hal tersebut juga dikeluhkan oleh lembaga pendidikan. kepala Sekolah MTS Al-Makmur, Ahyani menyampaikan, palang pintu itu akan sangat berbahaya, selain terbuat dari bambu, tapi juga penjaganya pun seringkali jarang ada di lokasi.
“Ya menghawatirkan dengan intensitas kendaraan yang cukup ramai melintasi perlintasan KA yang menggunakan bambu. Saya juga melihat perlintasan itu dijaga oleh relawan saja,”ujarnya.
Ahyani juga menyampaikan, pihak pemerintahan Daerah harusnya segera menyikapi persoalan yang sudah lama ini, dengan kondisi sekarang selayaknya palang pintu itu menggunakan palang pintu otomatis.
Selain ramai dilalui kendaraan perlintasan Kereta Commuter Line Kabasiran dengan Parungpanjang ini juga berdekatan dengan zona pendidikan, sehingga sangat rentan adanya kejadian yang tidak diinginkan.
“Perlintasan itu seharusnya menggunakan palang otomatis karena tidak jauh juga dengan Stasiun KA Parungpanjang, semoga persoalan ini segara bisa ada solusi karena menyangkut keselamatan pengendara dan para pelajar,”ucapnya.
Menanggapi hal itu, kepala Desa Parungpanjang Mohamad Syahlan alias Robin mengatakan, persoalan palang pintu yang dibuat bambu itu adalah hasil swadaya masyarakat ketika itu.
“Kami selaku kepala desa, dengan kepala desa Kabasiran sudah sering mengusulkan dan pada Musrembang tingkat Kecamatan tahun ini, kita mengusulkan kembali agar palang pintu segera ada yang layak karena kendaraan yang melintas sudah ramai,”imbuhnya. (Mul)