BOGORONLINE.com – Datang dari kampung, Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto menjadi gambaran bahwa seorang pemimpin bisa datang dari mana saja. Termasuk dari kalangan rakyat biasa, tidak harus dari kalangan anak pejabat atau orang kaya.
Materi itu Atang sampaikan kepada seluruh santri Pesantren Kilat (Sanlat) Ramadhan yang digelar di Ruang Paripurna, Gedung DPRD Kota Bogor, pada Sabtu (16/4/2022).
Ketua DPRD melanjutkan bahwa kepemimpinan adalah sebuah keniscayaan yang akan diemban oleh setiap manusia. Untuk itu, kepemimpinan harus disiapkan dengan matang dengan berlandaskan iman agar saat dimintai pertanggungjawaban, seorang pemimpin bisa mempertanggungjawabkan kepemimpinannya kepada umat dan kepada sang khalik.
“Kepemimpinan adalah keniscayaan sejarah. Untuk itu, kepemimpinan harus disiapkan tidak boleh dadakan apalagi dipaksakan. Kepemimpinan harus dilatih, bukan hanya sekedar terpilih. Kepemimpinan haruslah berlandaskan keimanan, bukan hanya sekedar kemauan,” ujarnya.
Untuk bisa mengemban tanggungjawab sebagai seorang pemimpin yang berlandaskan iman, menurut Atang, perlu disiapkan tiga hal. Yakni kesiapan ruhiyah, fikriyah dan jasadiyah.
Yang dimaksud sebagai kesiapan ruhiyah adalah mengisi masa muda dengan meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT dengan mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan.
“Mumpung masih Ramadhan, mari menjalankan sunah-sunah dari Rasullullah SAW. Tak hanya itu, dimaksimalkan juga puasanya, tarawehnya, Tilawatil Qurannya, dimaksimalkan infaqnya dan lain sebagainya. Ini sebagai tabungan dan persiapan dari sisi keimanan,” terangnya.
Kesiapan fikriyah, dijelaskan olehnya adalah kesiapan bagi para pemimpin dari segi pendidikannya. Atang pun mengingatkan kepada para santri, agar terus mengemban ilmu pendidikan, baik formal maupun non-formal.
Pasalnya, setiap pemimpin harus memiliki wawasan yang luas dan pengetahuan yang mendalam, agar bisa menentukan kebijakan yang baik dan membawa kemaslahatan bagi umatnya. “Belajar yang rajin, di pesantren, madrasah, SMK, SMA, karena untuk nanti bekal kedepan setelah belajar,” katanya.
Kemudian kesiapan jasadiyah. Hal yang harus disiapkan oleh calon pemimpin adalah dengan perbanyak asupan gizi baik. Karena menurut Atang, jika anak muda sudah terjerumus kedalam kebathilan, maka akan buyar masa depannya dan sirna pula kesiapan untuk bisa menjadi seorang pemimpin.
“Saya titip jangan sampai masa depan kalian hancur hanya gara-gara sesuatu yang tidak ada maslahatnya, tidak ada untungnya. Hindari miras, hindari narkoba, hindari tawuran, hindari pergaulan bebas. Sekali masuk kesana buyar semua masa depan kalian. Tapi insya allah kalau kalian nurut sama kyai, insya allah akan mendapatkan berkah dan memiliiki masa depan,” tegas Atang.
Dalam kesempatan tersebut, Atang juga menyampaikan rasa bahagianya karena kegiatan Sanlat Ramadhan digelar di gedung DPRD Kota Bogor. Sehingga ia berharap para santri yang memiliki semangat tinggi ini kelak menjadi pemimpin di masa depan.
“Semoga Sanlat yang kali ini dilaksanakan di DPRD menjadi satu momentum sejarah bahwa kalian juga calon pemimpin masa depan,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan sebagai penutup bahwa peran DPRD Kota Bogor dalam mendukung perkembangan para santri di Kota Bogor sudah sangat maksimal. Dukungan itu di antaranya dengan lahirnya Peraturan Daerah (Perda) tentang Penyelenggaran Pesantren di Kota Bogor pada awal tahun 2022.
Hal ini juga, sambung Atang, tentunya sejalan dengan tema yang diangkat dalam Sanlat Ramadhan kali ini “mengatasi kesenjangan kompetensi kerja dan usaha mandiri antara santri dengan lulusan pendidikan nonpesantren pasca pandemi Covid-19”.
“Jadi per Februari kemarin sudah disahkan perda tentang fasilitasi pesantren dan ini adalah raperda paling cepat yang dibahas oleh DPRD Kota Bogor. Ini artinya DPRD konsen terhadap masalah di pesantren,” kata Atang.
“Mudah-mudahan perda ini nanti bisa diimplementasikan dengan kebijakan pemkot baik regulasi turunannya maupun segi anggaran dan lain-lain,” pungkasnya. (Hrs)